Rayakan Thanksgiving, 3 Juta Lebih Penumpang Pesawat Dinilai Abaikan Peringatan Penularan Covid-19

24 November 2020, 17:03 WIB
Ilustrasi Pesawat Boeing/ /Pixabay/

PR DEPOK - Selama akhir pekan, lebih dari 3 juta penumpang maskapai penerbangan melalui sejumlah bandara di Amerika Serikat (AS).

Banyaknya penerbangan itu dinilai mengabaikan seruan untuk menghindari perjalanan selama liburan Thanksgiving.

Sejak penguncian virus corona melanda pada pertengahan Maret, jumlah itu menjadikan akhir pekan perjalanan udara tersibuk.

Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic Berang, Nama dan Wajahnya Digunakan EA Sports di Gim FIFA 21 Tanpa Seizinnya

Administrasi Keamanan Transportasi melaporkan lalu lintas berdasarkan nomor wisatawan di pos pemeriksaan keamanan bandara sebagaimana dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Reuters.

Pada Kamis, 19 November 2020 lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mendesak orang Amerika untuk tidak melakukan perjalanan selama liburan Thanksgiving minggu ini.

Desakan tersebut dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: Dorong Produk Kreativitas Warga Lokal, Pemkot Bandung Siapkan 6 Kampung Wisata Baru

Hal ini lantaran kasus Covid-19 tengah melonjak di seluruh Amerika Serikat.

Eksekutif maskapai penerbangan AS minggu lalu mengatakan mereka telah melihat peningkatan pembatalan dan pemesanan yang lebih lambat karena kasus Covid-19 meningkat.

Meski demikian, Kepala Eksekutif Southwest Airlines Gary Kelly mengatakan dirinya masih mengharapkan bulan November lebih baik untuk pemesanan daripada Oktober dan September.

Baca Juga: Lakukan Tindakan Indisipliner Berat, Dua Pemain Dipulangkan dari TC Timnas U-19 di Jakarta

Sementara itu, angka Administrasi Keamanan Transportasi menunjukkan peningkatan, skrining masih hampir 60 persen lebih rendah dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.

Maskapai penerbangan menghabiskan jutaan dollar setiap hari lantaran mereka bergumul dengan penurunan permintaan yang tajam.

Meski demikian, terdapat banyak perbaikan, dan beberapa operator mengharapkan peningkatan dalam perjalanan sekitar saat liburan Thanksgiving dan liburan musim dingin.

Baca Juga: Disinformasi Ibadah Haji Banyak Bertebaran, DPR: Kemenag Harus Bertindak, Masyarakat Sudah Resah

Administrasi Keamanan Transportasi menyaring 1,047 juta penumpang pada hari Minggu, 22 November 2020, jumlah tertinggi setiap hari sejak pertengahan Maret, bersama dengan 984.369 pada hari Sabtu, 21 November 2020, dan 1,019 juta pada hari Jumat, 20 November 2020.

Hanya tiga hari sejak 16 Maret jumlah penumpang maskapai penerbangan AS yang disaring mencapai 1 juta.

Kepala Eksekutif Amtrak Bill Flynn mengatakan kepada wartawan hari Senin, 21 November 2020, bahwa permintaan di jalur kereta penumpang untuk periode perjalanan liburan Thanksiving telah 'sedikit menurun selama beberapa hari terakhir' menjadi 20 persen dari permintaan tahun lalu mengutip rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Baca Juga: Drakor 'Start-Up' Tengah Jadi Buah Bibir, Warganet Salfok Ada Penampakan Mirip Pocong di Episode 10

Maskapai penerbangan AS mengatakan permintaan perjalanan masih turun 62 persen dari tahun lalu, sementara permintaan perjalanan internasional tetap turun lebih dari 70 persen.

Beberapa pejabat berpikir pembatasan AS yang melarang kedatangan banyak warga negara non-AS dapat dihilangkan atau dikurangi dengan pengujian baru.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pada Sabtu mengatakan pengujian Covid-19 sebelum dan sesudah perjalanan internasional dapat mengurangi risiko dan 'membuat perjalanan lebih aman dengan mengurangi penyebaran di pesawat, di bandara, dan di tempat tujuan,'

Baca Juga: Jadi Tertinggi ke-4 di Jawa Barat, Berikut Besaran Kenaikan UMK 2021 Kota Depok

Pada hari Rabu, 18 November 2020, kepala eksekutif dari tujuh maskapai penerbangan terbesar AS mengajukan permohonan baru untuk lebih banyak keringanan gaji melalui surat kepada para pemimpin kongres.

American Airlines dan United Airlines bulan lalu memberhentikan 32.000 pekerja.

Pandemi Covid-19 membuat perjalanan hampir terhenti di awal tahun, memaksa maskapai penerbangan untuk mengurangi operasi dan mencari dana talangan pemerintah.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler