PR DEPOK - Seorang ibu di Singapura melahirkan seorang anak yang memiliki antibodi virus corona atau Covid-19.
Celine Ng-Chan, (31), pernah terpapar Covid-19 pada Maret tahun ini saat dirinya tengah mengandung usia 10 minggu.
Ng-Chan dikonfirmasi terpapar Covid-19 selama liburan di Eropa yang menjadikannya sebagai salah satu dari sedikit orang di Singapura yang terinfeksi oleh virus tersebut.
Baca Juga: Bima Arya Akan Ambil Langkah Hukum Soal HRS, Rocky Gerung: Semoga Dia Kembali Jadi Intelektual
Tak hanya Ng-Chan, Ibunya, (58), juga dikonfirmasi terpapar Covid-19 dan hampir meninggal.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Fox News, dokter anak yang menangani kelahiran Ng-Chan mengatakan, ketika putranya, Aldrin, lahir, dia tidak hanya bebas dari Covid-19, tetapi juga memiliki antibodi untuk melawan virus.
Atas kelahiran keduanya itu, Ng-Chan mengatakan kondisi tubuh yang dimiliki anaknya menarik karena jarang terjadi pada bayi-bayi lainnya.
Baca Juga: Ekspor Benih Lobster Bermasalah dari Hulu hingga Hilir, ICW: Perbaikan Internal KKP Perlu Dilakukan
"Itu sangat menarik," kata Ng-Chan.
Lebih lanjut, Ng-Chan mengatakan bahwa dokter menyebut dirinya telah mentransfer antibodi yang dia miliki kepada anaknya itu.
"Dokter anak mengatakan antibodi Covid-19 saya hilang tetapi Aldrin memiliki antibodi Covid-19. Dokter saya curiga saya telah mentransfer antibodi Covid-19 saya kepadanya selama kehamilan saya," ujarnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di DKI Jakarta dan Jateng Naik Drastis, Presiden Jokowi Sebut Perlu Perhatian Khusus
Aldrin lahir pada November. Selama kehamilan, Ng-Chan hanya menderita gejala ringan dari penyakit virus itu pada Maret.
Kemudian Ng-Chan keluar dari rumah sakit setelah dirawat selama dua setengah minggu.
Saat ini, Ng-Chan mengaku lega karena berhasil berjuang melawan Covid-19 di tengah kehamilannya.
Baca Juga: Terpleset Saat Bermain dengan Anjing Peliharaanya, Presiden Terpilih AS Joe Biden Alami Patah Tulang
"Kehamilan dan kelahiran saya berjalan lancar meskipun didiagnosis dengan Covid-19 pada trimester pertama saya, yang merupakan tahap kehamilan paling tidak stabil. Saya sangat diberkati memiliki Aldrin dan dia keluar dengan sangat sehat," tutur Ng-Chan.
Sementara itu, menurut artikel yang diterbitkan pada bulan Oktober di jurnal Emerging Infectious Diseases, dokter di Tiongkok telah melaporkan deteksi dan penurunan antibodi Covid-19 dari waktu ke waktu pada bayi yang lahir dari wanita yang pernah terpapar Covid-19.
Diketahui, Singapura hanya mengonfirmasi lebih dari 58.000 yang terpapar Covid-19.
Baca Juga: Khawatir Aksi Pemicu Konflik SARA Terulang, Ahmad Sahroni Desak Polri Usut Tuntas Pembunuhan di Sigi
Sementara di dunia saat ini, terdapat lebih dari 62,2 juta yang positf Covid-19, dengan setidaknya 1,45 juta kematian yang dilaporkan, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat.***