Setelah Lakukan Uji Coba, Hasil Akhir Vaksin Covid-19 Moderna Miliki Kemanjuran 94 Persen

1 Desember 2020, 09:42 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 Moderna. /Pixabay/fotoblend./

PR DEPOK - Memasuki penghujung tahun 2020, pandemi Covid-19 masih menyerang seluruh dunia. Angka kenaikan kasus penyebaran kian lama kian meningkat.

Seiring dengan hal tersebut, beberapa negara di seluruh dunia berupaya menciptakan dan mengembangkan vaksin Covid-19 untuk mengakhiri pandemi yang tak berkesudahan ini.

Salah satu negara yang ikut mengembangkan vaksin Covid-19 adalah Amerika Serikat (AS). Perusahaan Moderna Inc di AS, yang merupakan perusahaan bioteknologi ini ikut mengembangkan vaksin Covid-19.

Baca Juga: PA 212 Sebut Jutaan Umat Akan Kawal HRS ke PMJ, Polri: Negara Tidak Boleh Kalah dengan Premanisme

Setelah melewati masa uji coba, perusahaan ini mengatakan hasil akhir dari uji coba vaksin Moderna ini memiliki kemanjuran sebanyak 94 persen.

Mereka juga mengungkapkan bahwa tidak ada pengembangan penyakit yang parah pada orang-orang yang divaksinasi.

Perusahaan Moderna mengirimkan data keberhasilannya ke regulator di AS, Eropa serta Inggris untuk izin darurat.

Moderna juga mengatakan, mereka berharap Food and Drug Administration di AS mempertimbangkannya pada pertemuan 17 Desember yang akan datang.

Baca Juga: Besok 1 Desember, Fadli Zon Beri Saran Panglima TNI agar Berkantor di Papua, Ada Apa?

Diketahui, Inggris telah membeli 7 juta dosis vaksin, 5 juta pada saat Moderna mengumumkan hasil sementara dari kemanjuran 94.5 persen, serta 2 juta lagi pada minggu lalu.

Namun, pasokan vaksin ke Inggris diperkirakan tidak akan sampai pada Maret. Moderna yang berbasis di Massachusetts tersebut sudah menerima 2.48 miliar dolar dalam dana federal AS.

Meski perusahaan Moderna sudah melakukan kesepakatan di seluruh dunia, akan tetapi AS akan mendapatkan akses terlebih dahulu. Mengingat bahwa negara tersebut memiliki angka penyebaran Covid-19 tertinggi di dunia.

Baca Juga: Banyak Lakukan Aksi Teror, Polri: Tindak Pidana Terorisme Upik Lawanga di Poso Tewaskan 27 Orang

Moderna menyebutkan bahwa pihaknya berharap vaksin mereka bisa mencapai 20 juta dosis yang siap digunakan di AS pada tahun ini.

Pada bulan Agustus, AS membeli 100 juta dosis dengan opsi 400 juta lebih. Bahkan Moderna mengatakan akan memproduksi dosis 500m hingga 1 miliar secara global pada pada tahun 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian pada Selasa, 1 Desember 2020.

Seperti halnya Pfizer atau BioNTech, Moderna telah menggunakan teknologi mRNA baru (messenger RNA) untuk mengembangkan vaksinnya. Teknologi itu melibatkan kode genetik virus daripada bagian yang dimatikan atau dilemahkan.

Baca Juga: Klaim Token Listrik Gratis Bulan Desember 2020, Bisa dengan Dua Cara Ini, Simak Langkahnya di Sini

Kedua perusahaan tersebut telah mengumumkan hasil yang luar biasa dan begitu mirip. Analisis data akhir Pfizer bahkan memberikan kemanjuran vaksinnya sebanyak 95 persen.

Pihak Moderna mengungkapkan bahwa data uji coba lengkap belum dirilis, tetapi akan diterbitkan pada jurnal peer-review pada waktunya.

"Analisis primer yang positif ini menegaskan kemampuan vaksin kami untuk mencegah penyakit Covid-19 dengan kemanjuran 94.1 persen dan yang terpenting adalah kemampuan untuk mencegah penyakit Covid-19 yang parah. Kami Percaya bahwa vaksin kami akan memberikan alat baru dan kuat yang bisa mengubah jalannya pandemi ini, serta membantu mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian," kata Stephane Bancel selaku CEO Moderna.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler