PR DEPOK - Sebuah pesawat maskapai asal Sudan harus memutar balik dan melakukan pendaratan dadurat di Bandara Internasional Khartoum, setelah sang pilot 'diserang' oleh seekor kucing yang menyelinap ke dalam pesawat.
Dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari The Vocket, insiden tersebut terjadi pada pekan lalu, tepatnya pada Rabu, 24 Februari 2021.
Insiden tersebut diketahui melibatkan maskapai penerbangan Tarco Airlines, dengan rute penerbangan dari Sudan ke Qatar.
Kucing tersebut dikabarkan telah menyerang sejumlah awak pesawat tersebut, sekira 30 menit setelah pesawat lepas landas.
Diketahui, bahwa kucing tersebut ingin keluar dari dalam pesawat, tetapi tidak bisa karena pintunya sudah tertutup.
Akhirnya para awak pesawat yang mencoba menangkap kucing tersebut, justru diserang oleh kucing tersebut.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu, 3 Maret 2021: Aquarius, Keuangan Anda Stabil tapi Beban Kerja Meningkat
Beberapa orang mencoba melakukan berbagai upaya untuk menangkap kucing tersebut, tetapi gagal.
Pilihan terakhir adalah pilot harus berbalik dan mendaratkan pesawat dengan darurat di Bandara Internasional Khartoum, Sudan.
Setelah melalui penyelidikan, didapatkan laporan bahwa kucing tersebut menyelinap ke dalam pesawat pada malam hari saat pesawat itu diparkir di hanggar bandara Khartoum.
Baca Juga: Perpres Investasi Industri Miras Dicabut, Ferdinand: Langkah Akomodatif terhadap Aspirasi Masyarakat
Sementara itu, bagi para penumpang maskapai penerbangan Tarco Airlines tersebut, mereka merasa sangat lega karena kejadian 'pembajakan' oleh seekor kucing tersebut tidak berdampak buruk bagi mereka.
Untuk diketahui, insiden ini bukan kali pertama ditemukannya seekor hewan di dalam pesawat.
Pada 2004, kejadian yang sama juga melibatkan seekor kucing sehingga pilot harus berbelok dan mendaratkan pesawat dengan darurat.
Setiap maskapai memiliki aturan sendiri mengenai pengangkutan hewan dalam penerbangan mereka.
Jika mengacu pada maskapai Garuda Indonesia, maskapai tersebut tidak akan menerima pengangkutan di dalam kabin penumpang.
Garuda Indonesia juga tidak akan menerima pengangkutan untuk hewan mamalia hidup, termasuk hewan peliharaan mamalia domestik seperti anjing dan kucing, kecuali hewan pelayan.
Hewan pelayan yang dimaksud adalah hewan yang sudah terlatih untuk melakukan tugas-tugas dalam membantu manusia penyandang disabilitas, contohnya menjadi penuntun tuna netra, memberi tanda waspada bagi tuna rungu, memberi tanda waspada dan melindungi seseorang yang mengalami serangan penyakit, atau melakukan tugas spesial lainnya.***