205 Warga Palestina dan 17 Petugas Polisi Alami Luka pada Bentrokan di Masjid Al-Aqsa

8 Mei 2021, 18:20 WIB
Warga Palestina bentrok dengan ratusan polisi anti huru hara Israel di Masjid Al-Aqsa Yerusalem. /REUTERS

PR DEPOK – Polisi Israel telah menembakkan peluru logam berlapis karet dan granat kejut ke warga Palestina yang berada di dalam Masjidil Aqsa.

Warga Palestina pun melempar batu sebagai bentuk kemarahan atas penggusuran warga Palestina di tanah Yerusalem Timur yang diklaim milik pemukiman Yahudi.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari aljazeera, sekitar 205 warga Palestina dan tujuh belas petugas mengalami luka dalam bentrokan yang terjadi di malam hari di tempat yang merupakan situs paling suci ketiga Islam.

Baca Juga: Tasya Kamila Sedih Suaminya, Randi Bachtiar Terdiagnosa Kanker Getah Bening

Berdasarkan laporan dari petugas medis Palestina dan polisi Israel, ribuan warga Palestina berhadapan langsung dengan beberapa ratus polisi Israel yang dilengkapi dengan perlengkapan anti huru-hara.

Kekerasan ini terjadi pada Jumat, 7 Mei 2021 malam ketika pasukan polisi Israel menyerbu muslim Palestina yang sedang melaksankan ibadah salat Isya di Al-Aqsa pada bulan suci Ramadhan.

Terlihat beberapa jamaah melemparkan berbagai benda seperti kursi, sepatu, dan batu ke arah polisi.

Petugas pun harus melepaskan tembakan, polisi Israel juga disebut menutup akses gerbang menuju Al-Aqsa.

Baca Juga: Jokowi Promo Bipang untuk Oleh-oleh Lebaran, Fadli Zon Kritik Fadjroel: Sebaiknya Minta Maaf Dibanding Ngeles

Layanan ambulans Bulan Sabit Merah Palestina mengungkapkan salah satu orang kehilangan mata, dua orang mengalami luka pada bagian kepala dan dua orang mengalami patah pada bagian rahang.

Sebagian besar luka yang muncul di wajah dan mata disebabkan oleh peluru berlapis karet dan pecahan peluru dari granat setrum.

Seorang pejabat di lingkungan Al-Aqsa telah meminta untuk tenang menggunakan pengeras suara di masjid.

“Polisi harus segera berhenti menembakkan granat kejut ke arah jamaah, dan para pemuda harus tenang dan tetap diam,” ungkap pejabat tersebut.

Baca Juga: Bukan Babi Panggang, Ternyata Ini Penampakan ‘Bipang’ yang Dipromosikan Jokowi sebagai Menu Lebaran

Sebelumnya, puluhan ribu jamaah Palestina sudah memadati masjid pada Jumat terakhir di bulan Ramadhan.

Beberapa di antaranya memilih tinggal di masjid untuk mendukung warga Palestina yang mengalami penggusuran dari rumah mereka yang diklaim oleh pemukim Yahudi di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Seruan pun datang dari Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), beserta Uni Eropa dan Yordania untuk tetap tenang dan menahan diri serta menyuarakan kewaspadaan terkait kemungkinan adanya penggusuran.

“Jika kita tidak mendukung kelompok orang ini di sini, (penggusuran) akan (datang) ke rumah saya, rumahnya, rumahnya dan ke setiap warga Palestina yang tinggal di sini,” tutur pengunjuk rasa Bashar Mahmoud, yang merupakan warga Palestina terdekat di lingkungan Issawiya.

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 8 Mei 2021: 47.689 Positif, 45.383 Sembuh, 924 Meninggal Dunia

Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa Israel bertanggung jawab penuh atas serangan berdosa dan berbahaya yang terjadi di kota suci itu.

Ia pun meminta kepada Dewan Keamanan PBB untuk membentuk pertemuan membahas mengenai masalah ini.

Abbas juga tak lupa untuk memberikan pujian atas sikap berani dari para pengunjuk rasa.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler