Orang Kaya di China Rela Bayar Puluhan Juta Rupiah untuk Kursus Bedakan Barang Mewah Asli dengan Palsu

10 Mei 2021, 21:40 WIB
lustrasi barang mewah. /Stocknap/Pixabay

PR DEPOK – Saat ini barang mewah palsu sudah semakin sulit dikenali.

Dengan alasan tersebut, orang kaya di China bahkan rela membayar hingga ribuan dollar Amerika untuk mengikuti kursus tentang cara membedakan produk mewah asli dengan produk mewah palsu.

Untuk diketahui, pasar barang mewah domestik di China saat ini telah bernilai mencapai 4 triliun yuan atau sekira Rp8.857 triliun.

Baca Juga: BLT Ibu Rumah Tangga Cair Kembali Awal Mei 2021, Segera Cek Penerimanya di cekbansos.kemensos.go.id

Bahkan, nilai tersebut belum termasuk perhitungan perdagangan barang mewah bekas.

Ledakan nilai pasar barang mewah tersebut, turut menimbulkan pemalsuan terhadap barang mewah dengan cara yang semakin canggih.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Vocket, bahkan terdapat sejumlah kejadian dimana para pemburu barang mewah murah, tertipu dengan barang mewah palsu yang sulit ditemukan yang justru mudah ditemukan di media sosial China.

Baca Juga: Cara Membuat SIKM Jakarta 2021 secara Online Melalui jakevo.jakarta.go.id

Dengan maraknya barang mewah palsu yang ditemukan di China, saat ini ada perusahaan yang menawarkan kursus khusus tentang cara mengetahui barang mewah otentik seperti Louis Tas Vuitton atau Chanel dari barang yang palsu.

Kursus ini berlokasi di Beijing, China dengan biaya mencapai 15.800 yuan atau sekira Rp34 juta lebih.

Peserta kursus akan diberi waktu pelatihan selama 7 hari untuk membedakan produk mewah asli dari barang palsu yang dibuat dengan sangat baik.

Baca Juga: Tetap Berikan Pelayanan Medis, Dinkes Depok Siaga di Titik Penyekatan dan Check Point Larangan Mudik

Pendiri kursus tersebut, Zhang Chen akan mengajari para peserta mengenai cara-cara yang jarang diketahui untuk memeriksa produk barang mewah merek besar tertentu, seperti karakter pada kartu ID Chanel yang harus menyala di bawah sinar UV, atau huruf mana pada logo Chanel yang menggunakan font persegi dan bukan persegi.

Zhang mengklaim, bahwa harga yang dia minta untuk kursusnya sebanding dengan manfaat yang diberikan.

Sebab, pelatihan kursusnya dapat memberi siswa keuntungan dalam perdagangan barang mewah bekas yang sedang berkembang pesat.

Baca Juga: Meninggal dalam Kondisi Positif Covid-19, Ustaz Tengku Zulkarnain Sempat Bagikan Harapan Ini di Twitter

Zhang mengaku, bahwa tidak semua peserta pelatihannya merupakan orang-orang kaya. N

amun, mereka berasal dari semua lapisan masyarakat, seperti editor majalah mode, hingga mantan pemalsu yang ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mencari pekerjaan yang lebih baik.

Tapi, kursus milik Zhang ini bukanlah yang pertama di dunia.

Sebelumnya pada 2018, Sixth Tone, sebuah majalah daring milik Shanghai United Media Group, telah mengiklankan layanan kursus serupa yang ditawarkan Luxury Appraisal Center.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Vocket

Tags

Terkini

Terpopuler