Tak Hanya Perangi Palestina, Baroud Sebut Israel 'Bungkam' Jurnalis tuk Rebut Dukungan Media Internasional

15 Mei 2021, 11:33 WIB
Demonstran pro-Palestina menghadiri aksi protes menyusul maraknya kekerasan yang dilakukan Israel. /REUTERS/Toby Melville

PR DEPOK - Seorang penulis Palestina mengatakan bahwa Israel saat ini tak hanya perang melawan Palestina, tetapi juga perang untuk mendapatkan kebenaran di media internasional.

Disampaikan oleh Ramzy Baroud, Israel kini tengah menargetkan untuk memenangkan perhatian media internasional.

Namun, ia menilai bahwa dukungan yang dimenangkan oleh Israel itu didasarkan pada asumsi yang salah bahwa Israel adalah negara yang demokratis dan tengah berjuang melawan negara-negara Arab dan muslim.

Baca Juga: Ditawari Hidup Bersama oleh Billy Syahputra di Rumahnya, Memes Prameswari: Tapi Istrinya Harus Dua? Males

"Israel telah memenangkan dukungan dan solidaritas dari dunia internasional dengan penipuan dan asumsi yang salah bahwa Israel adalah negara demokratis yang berjuang untuk keberadaannya melawan gerombolan Arab dan muslim. Tak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran," ujar Ramzy Baroud, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor.

Tak cukup sampai di situ, penulis yang juga seorang jurnalis itu mengatakan bahwa Israel bahkan menjadikan para jurnalis yang meliput di lapangan sebagai target, seperti yang baru saja terjadi pada dua orang jurnalis media Anadolu Agency.

"Media internasional menyampaikan realita di lapangan, hanya sekedar menyampaikan realita saja. Lalu Israel membalasnya dengan menargetkan para jurnalis (yang menyampaikan realita di lapangan itu), seperti yang telah mereka lakukan kepada Anadolu Agency hari ini," kata Ramzy Baroud.

Baca Juga: Setelah Sukses di Beberapa Bidang Usaha, Nagita Slavina Akui Dirinya Ingin Punya Mal

"Israel menghancurkan kantor mereka (para jurnalis), seperti yang mereka lakukan dengan menara perumahan Hanadi tempo hari," tuturnya melanjutkan.

Faktanya, kata Ramzy Baround memaparkan, Israel adalah rezim apartheid rasis, yang merupakan penjajah militer dan penyerang rakyat Palestina.

Untuk diketahui, serangan Israel yang berlangsung di Gaza telah menewaskan 119 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak dan 19 wanita.

Baca Juga: Tak Menyangka Usahanya dengan Sang Suami Sukses, Nagita Slavina: Aku Tuh Manusia Tanpa Ambisi

Sementara itu, sebanyak 580 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel di Gaza tersebut.

Ketegangan antara Israel dan Palestina ini kembali meningkat usai pengadilan Israel pekan lalu memerintahkan penggusuran warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Disampaikan oleh Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York pada Rabu, 12 Mei 2021, sebanyak delapan jurnalis diserang oleh pasukan Israel di Yerusalem Timur, yang diduduki antara tanggal 7 dan 10 Mei.

Baca Juga: WhatsApp Berlakukan Kebijakan Baru Hari Ini, 15 Mei 2021, Simak Risiko dan Tujuan Pembaruannya

Selain itu, Gedung Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki di Gaza juga mengalami kerusakan parah akibat serangan pesawat tempur Israel pada Selasa, 11 Mei 2021 malam, yang menargetkan menara perumahan di dekatnya.

"Ini karena Israel ingin memastikan bahwa hubungan apapun yang dimiliki rakyat Palestina dengan dunia luar terputus, dan dengan melakukan itu, Israel dapat melanjutkan kampanye propagandanya melalui sekutu dalam media korporat Zionis-Barat," ujar Ramzy Baroud.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler