Tuding Jadi Tempat Pengembangan Senjata Hamas, Alasan Israel Hancurkan Gedung Media di Gaza

16 Mei 2021, 22:38 WIB
Gedung Al-Jalaa, tempat kantor media Associated Press (AP) dan Al Jazeera dilanda serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu 15 Mei 2021. /REUTERS/Ashraf Abu Amrah.

PR DEPOK - Israel menggempur kompleks Gedung Al-Jalaa di Gaza, tempat keberadaan kantor Associated Press (AP) serta sejumlah media berita lainnya pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Gedung 12 lantai yang jadi sasaran rudal Isarael merupakan salah satu bangunan bertingkat tertua di Gaza. Bangunan itu memiliki 60 unit, termasuk kantor perusahaan media, firma hukum, dan klinik kesehatan.

Presiden sekaligus CEO AP, Gary Pruitt mengatakan serangan itu "perkembangan yang sangat mengganggu". Menurutnya, belasan wartawan dan wartawan lepas AP berada di gedung itu dan telah dievakuasi pada saat itu.

Baca Juga: Slank Habiskan Rp18 Miliar dari APBD, Adhie Massardi: Padahal Jutaan Rakyat Jateng Hidup dalam Kemiskinan!

"Kami syok dan merasa ngeri bahwa militer Israel akan menargetkan dan menghancurkan gedung yang berisi kantor biro AP dan organisasi berita lainnya di Gaza. Dunia hanya akan sedikit tahu soal apa yang sedang terjadi di Gaza, karena apa yang telah terjadi hari ini," ucapnya.

Direktur Jenderal Al Jazeera Media Network, Dr Mostefa Souag mengatakan serangan rudal Israel tersebut "barbar" dan menegaskan negara Yahudi itu harus bertanggung jawab.

"Tujuan dari kejahatan keji ini adalah untuk membungkam media serta menutupi pembantaian dan juga penderitaan rakyat Gaza," katanya dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Arief Poyuono Sindir Seruan Boikot Produk Israel: Lah yang Ada Pada Gak Bisa Twitter-an Sama WhatsApp-an

Lantas, apakah benar alasan Israel menjatuhkan rudalnya di gedung tersebut untuk membungkam media serta menutupi pembantaian dan penderitaan rakyat Gaza?

Terkait hal itu, Juru Bicara Militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus membantah anggapan bahwa pihaknya berupaya membungkam media.

Justru, Conricus menuding, Hamas (organisasi yang berkuasa di Jalur Gaza) menggunakan gedung itu kantor intelijen militer dan pengembangan senjata.

Baca Juga: Imbas Pengunjung Tak Terapkan Prokes, Mulai Hari Ini Objek Wisata Batu Karas Pangandaran Ditutup Sementara

"Ada alat teknologi yang sangat maju yang digunakan Hamas, yang ditempatkan di sekitar atau di dalam gedung tersebut," ucap Conricus menuding seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Channel News Asia.

Lebih lanjut, ia mengatakan Hamas mungkin telah memperhitungkan bahwa dengan menempatkan aset mereka di sebuah gedung dengan kantor media berita di dalamnya, mereka mungkin berharap akan tetap aman dari serangan Israel.

Namun, pernyataan Conricus tersebut dimentahkan oleh Gary Pruitt. Menrut dia, klaim Israel tak masuk akal. Sebab, biro AP di Gaza sudah menempati gedung itu selama lebih dari satu dekade.

Baca Juga: Kenang Tragedi Kerusuhan 98, dr. Tirta: Saya Sendiri Melihat Kantor Ibu Saya Dibakar

Selama itu, dikatakan dia, tidak ada indikasi Hamas menggunakan gedung itu untuk kegiatan intelijen, terlebih menjadi gudang senjata.

"Kami telah meminta Pemerintah Israel untuk mengajukan bukti. Ini adalah sesuatu yang secara aktif kami periksa dengan kemampuan terbaik kami. Karena, kami tidak akan pernah mau membahayakan jurnalis kami," katanya menambahkan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler