PR DEPOK - Tokoh Papua, Christ Wamea, mengomentari soal langkah Menteri Pertahanan Malaysia, Ismail Sabri Yaakob yang mengatakan bahwa negaranya telah siap mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina.
Dalam keterangan tertulis, Christ Wamea membandingkan Menhan Malaysia ini dengan Menhan RI, yakni Prabowo Subianto.
Menurutnya, Menhan Prabowo Subianto masih menunggu arahan hingga saat ini belum ada tindakan apapun dalam menanggapi konflik yang kembali memanas antara Palestina dan Israel.
"Menhan Indonesia masih tunggu arahan," ujar Christ Wamea seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @PutraWadapi.
Untuk diketahui, sebelumnya Menhan Malaysia, Ismail Sabri Yaakob mengatakan negaranya siap mengirimkan pasukan ke Palestina untuk menjaga perdamaian di sana.
Disampaikan Ismail Sabri Yaakob, pihaknya tidak bisa mengirimkan tentara untuk misi menjaga perdamaian itu sendiri.
Baca Juga: Ngeri! Ahli dari WHO Sebut Tsunami Covid-19 di India Belum Capai Puncaknya
Ia menuturkan, Malaysia harus menunggu permintaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB agar bisa mengirimkan pasukan mereka ke Palestina.
"Kalau PBB meminta pasukan kami ada di sana, maka kami akan kirim, Insya Allah," ujar Ismail Sabri Yakoob.
Bukan yang pertama kalinya, Menhan Malaysia itu mengatakan bahwa negaranya kerap sudah biasa mengirimkan tentaranya ke sejumlah negara, seperti Filipina, Sierra Leone, Kongo, Sudan, dan Lebanon.
Baca Juga: Sinopsis Film Peppermint, Aksi Balas Dendam Seorang Perempuan Atas Pembunuh Suami dan Anaknya
Belum lama ini, Malaysia bersama dengan Indonesia dan Brunei juga membuat pernyataan bersama yang mendesak PBB untuk segera menyelenggarakan sidang darurat, mengingat ketegangan antara Israel dan Palestina terus meningkat.
Seperti diketahui, serangan demi serangan dikirimkan oleh Israel ke Gaza selama satu minggu ke belakang.
Sementara itu, Hamas juga tak tinggal diam dengan serangan dari militer Israel dan menembakkan ratusan roket sebagai balasan untuk serangan yang diterimanya.
Kedua negara yang berkonflik ini masih terus berbalas serangan dan belum sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Pimpinan Hamas menyebutkan bahwa gencatan senjata akan disetujui jika memenuhi syarat-syarat yang diberikan Palestina, dan bukan syarat dari Israel.
Namun, baik Palestina ataupun Israel masih tak mau menyetujui gencatan senjata kendati telah dibantu diupayakan oleh sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat.***