Akun WhatsApp Puluhan Jurnalis Palestina Mengaku Diblokir, Terjadi Usai Gencatan Senjata Israel

25 Mei 2021, 19:40 WIB
Ilustrasi WhatsApp. /PIXABAY

PR DEPOK - Puluhan jurnalis Palestina mengaku akun WhatsApp miliknya dilaporkan telah diblokir, usai terjadinya pertempuran Israel dengan pihak Gaza, Hamas yang terjadi bulan ini.

Dua jurnalis di biro AFP Kota Gaza mengaku telah menerima pemberitahuan dari WhatsApp dengan bahasa Arab yang bertuliskan bahwa akun mereka telah diblokir.

Pemblokiran akun WhatsApp itu terjadi tak lama usai gencatan senjata pada pukul 2.00, pada Jumat, 21 Mei 2021, atau Kamis, 20 Mei 2021 waktu GMT, usai 11 hari konflik.

Dilansir dari France 24, jurnalis lain di Yerusalem dan Tepi Barat mengatakan kejadian serupa terjadinya padanya. Jurnalis itu mengaku akun WhatsApp miliknya telah diblokir.

Baca Juga: Heran Aktivis Bela Kaum Minoritas tapi Bela Israel, Ulil: Mengkritik Israel Simbol Atas Bentuk Diskriminasi

Akun WhatsApp kembali pulih setelah mengajukan keluhan kepada pemilik WhatsApp, yakni Facebook, seperti dilaporkan seorang kru dari saluran berita yang berbasis di Qatar, Al Jazeera.

Pemblokiran akun WhatsApp itu, kata Wakil presiden Sindikat Jurnalis Palestina, Tahseen al-Astall, dialami oleh sekitar 100 wartawan di Gaza, Palestina.

Selain itu, Pusat Pengembangan Media Sosial Arab mengatakan pemblokiran akun WhatsApp bukanlah insiden yang terisolasi.

Laporan baru datang dari kelompok yang berbasis di kota ketiga Israel, Haifa, yakni mendokumentasikan 500 kasus terkait hak digital Palestina yang telah dilanggar pada 6 Mei 2021 dan 19 Mei 2021.

Baca Juga: Lembaga Survei Sebut PDI Perjuangan Dianggap Partai Paling Bersih dari Korupsi, Rocky Gerung: Ini Gak Jelas

"Konten dan akun dihapus, dikurangi dan dibatasi, tagar disembunyikan, dan konten yang diarsipkan dihapus. Sebanyak 50 persen dari laporan ini adalah tentang Instagram, 35 persen Facebook, 11 persen Twitter, dan 1 persen Tik Tok," seperti dikutip dari laporan baru itu.

Perusahaan tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penghapusan atau penangguhan di mayoritas tanggapan kepada pengguna.

Akan tetapi, kepada pengguna diberikan alasannya yakni terkait ujaran kebencian, pelanggaran standar komunitas, permintaan bukti identitas, dan lain-lain.

Baca Juga: Warganet Geram, Korban Kecelakaan LRT Malaysia Hanya Diberikan Kompensasi Sekira Rp3,4 Juta

"Kami telah melihat eskalasi terhadap hak digital rakyat Palestina dalam beberapa pekan terakhir," kata juru kampanye 7amleh, Mona Shtaya kepada AFP, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Media sosial bagi warga Palestina akan tetap menjadi alat penting, karena banyak yang merasa liputan media lokal tidaklah cukup menangkap kenyataan krisis.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler