Terkait Konflik Israel dan Hamas, PBB akan Luncurkan Penyelidikan Internasional

28 Mei 2021, 13:15 WIB
Warga Palestina duduk di tenda darurat ditengah puing-puing rumah mereka yang dihancurkan oleh serangan udara Israel. /Reuters/Mohammed Salem//

PR DEPOK – Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah sepakat untuk meluncurkan penyelidikan internasional atas pelanggaran yang dilakukan selama 11 hari konflik antara Israel dan kelompok Palestina di Gaza.

Pada Kamis, forum 47 anggota menerapkan resolusi setelah adanya sesi khusus yang dibawa oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan delegasi palestina pada PBB.

Dari 47 anggota, 24 Negara mendukung, 9 menentang, dan 14 di antaranya intervensi.

Baca Juga: Berkas Perkara Kasus Dugaan Korupsi Asabri Telah Lengkap, Kejagung Akan Segera Sidangkan Tidak Lama Lagi

Resolusi tersebut menyerukan untuk membentuk Komisi Penyelidikan permanen untuk memantau dan melaporkan pelanggaran hak di Israel, Gaza, dan Tepi Barat Yerusalem.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Jumat, 28 Mei 2021, selain itu komisi juga akan menyelidiki semua akar penyebab konflik yang terus berulang termasuk diskriminasi dan penindasan.

Tak hanya itu, investigasi juga harus fokus pada membangun fakta serta mengumpulkan bukti untuk proses hukum, dan harus juga mengidentifikasi pelaku untuk dimintai pertanggungjawabannya.

Baca Juga: Berkas Perkara Kasus Dugaan Korupsi Asabri Telah Lengkap, Kejagung Akan Segera Sidangkan Tidak Lama Lagi

Namun, dalam hal ini Israel menolak dan menyatakan tidak akan bekerja sama dalam penyelidikan tersebut.

“Keputusan memalukan hari ini adalah contoh lain dari obsesi anti-Israel Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang terang-terangan,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sementara, seorang juru bicara Hamas menyambut baik penyelidikan tersebut dan menyebut bahwa tindakannya sebagai 'perlawanan yang sah', serta mendesak 'langkah segera untuk menghukum' Israel.

Baca Juga: Prediksi Laga Uji Coba Timnas Indonesia vs Oman: Pertemuan Pertama Sejak 11 Tahun Terakhir

Negara Amerika Serikat sendiri mengatakan sangat menyesali adanya keputusan tersebut.

“Tindakan hari ini malah mengancam akan membahayakan kemajuan yang telah dibuat,” isi pernyataan yang dikeluarkan oleh misi AS untuk PBB di Janewa.

Untuk diketahui, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, serangan 11 hari yang terjadi di Jalur Gaza dimulai pada 10 Mei dan menewaskan sedikitnya 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak dan melukai lebih dari 1.900 orang.

Roket yang diluncurkan Hamas juga telah menewaskan 12 orang penduduk Israel termasuk 3 pekerja asing dan 2 anak-anak.

Baca Juga: Singgung 75 Pegawai KPK yang Tak Lulus TWK Mendadak Nasionalis, Teddy Gusnaidi: Itu Drama

Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachele mengatakan bahwa serangan Israel baru-baru ini di Jalur Gaza termasuk dalam kejahatan perang.

“Meskipun dilaporkan menargetkan anggota kelompok bersenjata dan infrastruktur militer mereka, serangan Israel mengakibatkan kematian dan cedera sipil yang luas, serta kerusakan-kerusakan besar pada objek sipil,” kata Bachelet.

Selain itu dia juga mengatakan penembakan roket Hamas ke Israel juga termasuk 'pelanggaran jelas terhadap hukum humaniter internasional'.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler