Seorang Ilmuwan Ciptakan Alat Suicidal Machine, Tawarkan Pengalaman Sakaratul Maut Lewat VR

2 Juli 2021, 20:49 WIB
Suicidal Machine hasil ciptaan ilmuwan bernama Dr. Philip Nitschke. /Twitter.com/@philipnitscke

PR DEPOK - Seorang ilmuwan baru-baru ini telah berhasil menciptakan Suicidal Machine atau mesin bunuh diri.

Dengan Suicidal Machine ini, publik berpeluang untuk mengalami sendiri pengalaman menjelang kematian atau sakaratul maut, dengan realitas virtual atau VR.

Suicidal Machine ini dinamai Sarco. Mesin ini pertama kali dipamerkan ke publik pada 2018 lalu, di acara Funeral Fair di Amsterdam.

Baca Juga: Luhut Ancam Eksekusi yang Langgar PPKM Darurat, Iwan Sumule: Rasa-rasanya Ingin Kutumbuk Mulutnya Itu

Sejak saat itu, Suicidal Machine terus dipesan untuk dipamerkan di sejumlah kota di seluruh Eropa.

Dr. Philip Nitschke sebagai ilmuwan yang menciptakan mesin itu telah memulai proyek pembuatan Suicidal Machine sejak beberapa tahun terakhir.

 

Dr. Philip atau dikenal sebagai Dr. Death membuat konsep kapsul pada Sarco tersebut, yang bisa menghasilkan penurunan kadar oksigen yang cepat, sembari mempertahankan kadar CO2 yang rendah.

Baca Juga: Ribuan Rakyat Turki Demo Usai Presiden Erdogan Memutuskan Keluar dari Perjanjian Perlindungan Perempuan

Ia menyebut kondisi tersebut sebagai salah satu kondisi untuk kematian yang damai, bahkan menyenangkan. Lalu, desain mesin yang elegan dibuat agar memberikan efek yang nyaman kepada pengguna.

Dengan desain tersebut, mesin ini diharapkam bisa menjadi kendaraan pembawa 'mati' seseorang ke tujuan baru, tanpa adanya rasa takut kepada pengguna.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, Dr. Death juga menjelaskan bahwa kematian yang dihadapi pengguna tidak akan menyakitkan bila menggunakan Sarco.

Baca Juga: Bukan Ivermectin, Pakar Penyakit Menular Sarankan Pakai Obat Ini untuk Mengobati Covid-19

Dia mengungkapkan, pengguna takkan merasakan sesak nafas, tersedak atau kehabisan udara saat menggunakan Sarco. Dr.Death juga menjamin pengguna bisa bernafas dengan mudah di ruangan yang rendah oksigen.

Dalam siaran persnya, Dr.Death menjelaskan bahwa nama Sarco sendiri diambil dari akronim sakrofagus, yang awalnya dibuat dengan tujuan agar pengguna menganggap kematian sebagai suatu hal yang positif, bukan hal yang perlu ditakuti.

Sebab menurut Dr. Death, bagaimanapun semua orang akan mengalami yang namanya kematian.

Baca Juga: Jokowi Akui Tak Pernah Sarapan Sejak Kasus Covid-19 Melonjak, Don Adam: Tolong Yakinkan Saya untuk Percaya

Sebagai informasi, Suicidal Machine bukan lah salah satu alat yang pernah diciptakan oleh Dr.Death.

Sebelumnya, ia juga pernah menghabiskan waktunya hingga 20 tahun bekerja di lapangan untuk membuat 'Deliverance Machine' atau Mesin Pembebasan.

Mesin tersebut pernah digunakan oleh empat pasien kritis pada tahun 1996 selama Undang-Undang Hak Sakit Termonologi Australia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Vocket

Tags

Terkini

Terpopuler