Dokter Hewan di China Meninggal Setelah Terinfeksi Virus Monyet, Gejalanya Hampir Sama dengan Covid-19

22 Juli 2021, 08:40 WIB
Ilustrasi dokter. /Pexels/Gustavo Fring

PR DEPOK - Seorang dokter di China dikabarkan menjadi korban pertama setelah tertular infeksi virus.

Virus yang menjangkit seorang dokter di China tersebut berasal dari hewan yaitu monyet.

Sebelum dokter tersebut meninggal dunia, dia mengalami gejala hampir mirip dengan Covid-19.

Baca Juga: Sinopsis Maggie, Kisah Seorang Ayah yang Bertahan Mendampingi Putrinya yang Terinfeksi Virus Zombie

Gejala yang dirasakan dan dialami olehnya yaitu demam, mual, muntah, dan gejala neurologis.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, Kamis, 22 Juli 2021, dokter tersebut merupakan dokter hewan yang berusia 53 tahun.

Diketahui virus yang menjangkit dokter tersebut diberi nama atau disebut sebagai virus monyet B.

Dokter hewan tersebut diketahui juga merupakan ahli bedah hewan di sebuah institusi yang berbasis di Beijing, China.

Baca Juga: Bukan Lois Owien, Ali Syarief Sebut dr Tirta Harusnya Laporkan Mahfud MD atas Pernyataan Soal Virus Corona

Bahkan dikatakan bahwa dia merupakan ahli dalam penelitian eksperimental pada primata non-manusia.

Pada awal Maret, dokter tersebut diduga membedah dua monyet mati dan sebulan setelah operasi tersebut dia mengalami demam, mual, muntah dan gejala lainnya.

Lalu dokter itu sempat dirawat di rumah sakit, namun pada 27 Mei 2021 dia dinyatakan meninggal dunia.

Setelah dilakukan diagnosis, ditemukan bahwa dokter hewan itu telah terinfeksi virus monyet B yang juga dikenal sebagai virus B.

Baca Juga: Virus Corona Tak Hanya Menyerang Orang Dewasa, 37 Balita di Depok Terkonfirmasi Positif Covid-19

Para ahli menemukannya dalam darah dan air liur dokter tersebut. Sedangkan dua asisten dokter lainnya yang membantu dokter tersebut dinyatakan negatif.

Berdasarkan laporan virus monyet B tersebut biasanya menyerang dan menginfeksi monyet dan jarang menginfeksi manusia.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), virus tersebut ditemukan sejak tahun 1932. Tetapi hanya ada 50 kasus wabah yang melibatkan manusia.

Dari 50 orang yang terinfeksi tersebut ada 21 yang telah meninggal dunia. Epidemi tersebut dikatakan menginfeksi manusia melalui kontak dengan monyet.

Baca Juga: Puluhan TKA China Masuk Saat PPKM Darurat, Syahrial Nasution: Semoga Virus Mereka Serang Komorbid Pemerintah

Dengan adanya virus monyet tersebut mengingatkan para peneliti akan penyebaran virus Covid-19 yang berasal dari hewan.

Selain itu pejabat kesehatan China juga mengatakan bahwa laporan baru menunjukan virus monyet tersebut bisa menjadi ancaman serius bagi mereka yang bekerja dengan monyet.

Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan serta pengawasan di laboratorium dan penelitian yang kontak dengan monyet.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: The Vocket

Tags

Terkini

Terpopuler