Akibat Pilih Memakai Celana Jeans, Remaja di India Dibunuh oleh Keluarganya Sendiri

28 Juli 2021, 20:40 WIB
Ilustrasi bendera India. /hari_mangayil/Pixabay

PR DEPOK - Seorang gadis berusia 17 tahun dari negara bagian Uttar Pradesh, India utara terbunuh minggu lalu dan tubuhnya dibuang di jembatan sungai.

Gadis bernama Neha Pashwan tersebut dibunuh oleh anggota keluarga besarnya yang marah dengan pilihan cara ia berpakaian.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Independent, kakek dan paman remaja tersebut, diduga memukulinya dengan tongkat setelah ia melanggar aturan di keluarganya dan terus mengenakan celana jeans.

Baca Juga: Kritik Pemerintah Terkait Penanganan Pandemi Covid-19, Yunarto Wijaya: Setop Kampanye Pake Panggung Pandemi!

Dilaporkan bahwa menurut keluarga tersebut pakaian seperti celana jeans dianggap tidak sopan.

Terdapat laporan yang mengatakan bahwa keluarga itu berulang kali keberatan dengan "pakaian barat” yang dipakai oleh Neha.

Shakuntala Devi, ibu remaja tersebut mengatakan bahwa Neha bersikeras mengenakan jeans meskipun ada keberatan keras dari kakek dan neneknya.

“Ketika kakek-neneknya keberatan dengan pakaiannya, Neha menjawab bahwa jeans dibuat untuk dikenakan dan dia akan memakainya,” ucapnya

Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020: Jonatan Christie Melaju ke Perempat Final Usai Taklukan Loh Kean Yew

Tindakan tersebut menyebabkan argumen yang mengakibatkan kekerasan parah terhadap Neha. Dilaporkan bahwa kakek-nenek dari Neha dan kerabat lainnya memukulinya hingga pingsan.

Polisi setempat mengatakan kakek dan dua pamannya menolak ibu dari remaja tersebut untuk menemani mereka membawa Neha ke rumah sakit distrik setempat.

Bukan dibawa ke rumah sakit, mereka malah diduga meminta bantuan seorang pengemudi becak lokal untuk membuang Neha.

"Mereka tidak mengizinkan saya menemani mereka, jadi saya memberitahu kerabat saya yang pergi ke rumah sakit distrik untuk mencarinya tetapi tidak dapat menemukannya," ucap Devi.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos Kemensos 2021 Beserta Cek Penerimanya secara Online Lewat HP

Keesokan paginya, Devi menerima kabar bahwa telah ditemukan tubuh seorang gadis tergantung dari jembatan di atas sungai Gandak dan setelah diperiksa ternyata tubuh tersebut adalah mayat putrinya.

Pejabat polisi mengatakan para pelaku tersebut mencoba melemparkan mayat itu ke atas jembatan, tetapi malah tersangkut.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, polisi mencatat kasus pembunuhan dan penghancuran barang bukti terhadap sepuluh orang, termasuk bibi dan sepupu gadis tersebut.

Sejauh ini, pihak berwenang telah menangkap empat orang termasuk kakek, dua paman, dan pengemudi becak, sedangkan sisa pelaku sedang dalam pencarian aparat.

Baca Juga: Cek Penerima Bansos Kemensos secara Online, Kunjungi cekbansos.kemensos.go.id dan Ikuti Langkah Berikut

Pejabat senior polisi, Yash Tripathi mengatakan bahwa gadis tersebut mengalami cedera kepala yang serius ketika dia dipukuli, hal itulah yang menyebabkan kematiannya.

Laporan postmortem juga menunjukkan ia mengalami cedera parah dan patah tulang di kepala.

Keluarga besarnya, termasuk paman dan kakeknya terus-menerus menentang pilihan hidup Neha.

Mereka menyuruhnya berhenti sekolah dan menegurnya karena tidak mengenakan pakaian tradisional India.

Baca Juga: Terbukti Bersalah Lakukan Tindak Pidana Korupsi, Juliari Peter Batubara Dituntut Penjara 11 Tahun dan Denda

Ayah remaja tersebut, Amarnath Paswan, yang tinggal di kota Ludhiana di negara bagian Punjab di mana dia bekerja sebagai buruh bangunan mengatakan bahwa dia bekerja untuk mengirimnya ke sekolah.

Wanita di India sebagian besar menanggung beban dari tindakan yang biasa disebut “pembunuhan demi kehormatan”.

Pembunuhan yang dilakukan oleh anggota keluarga tersebut berdasarkan keyakinan bahwa tindakan korban telah membawa aib di komunitas mereka.

Baca Juga: Ramalan Cinta 6 Zodiak Kamis, 29 Juli 2021: Aries Tunjukkan Kasih Sayang dan Gemini Tertarik pada Seseorang

Sebuah laporan tahun 2018 mengatakan bahwa lebih dari 300 kasus pembunuhan demi kehormatan dilaporkan di seluruh negeri dalam tiga tahun terakhir.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Independent

Tags

Terkini

Terpopuler