Dampak Perubahan Iklim, Kematian akan Terjadi pada Lebih dari 83 Juta Jiwa di Akhir Abad ini

31 Juli 2021, 09:27 WIB
ilustrasi perubahan iklim. /Pixabay/Gerd Altmann

PR DEPOK - Sebuah studi terbaru memperkirakan perubahan iklim akan menyebabkan kematian pada 83 juta lebih jiwa secara global.

Kepunahan massal itu ditaksir akan terjadi pada akhir abad ini karena meningkatnya suhu yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca.

Studi yang diterbitkan Kamis, 29 Juli 2021 lalu di jurnal Nature Communications menciptakan istilah "biaya kematian karbon" untuk menggambarkan berapa banyak nyawa yang akan hilang atau berhasil diselamatkan.

Baca Juga: Sinopsis Film IT: Teror Badut Pennywise yang Menyeramkan

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Hill pada Sabtu, 31 Juli 2021, gambaran studi tersebut mengenai banyaknya korban akan tergantung pada apakah emisi karbon saat ini meningkat atau menurun selama beberapa dekade mendatang.

Penelitian ini menganalisis data iklim dan studi kesehatan masyarakat yang lebih baru daripada metrik sebelumnya yang menghitung pada biaya sosial dari karbon.

“Berdasarkan keputusan yang dibuat oleh individu maupun pemerintah, ini memberi tahu Anda berapa banyak nyawa yang akan hilang, atau diselamatkan,” Daniel Bressler, dari Columbia University’s Earth Institute.

“Ini mengukur dampak kematian dari keputusan itu. Dan ini membawa pertanyaan ke tingkat yang lebih pribadi dan dapat dimengerti," tambahnya yang juga penulis studi tersebut.

Metrik studi ini didasarkan pada kematian yang terkait suhu, yaitu kematian yang terjadi sebagai akibat dari peristiwa cuaca seperti gelombang panas, seperti sengatan panas.

Baca Juga: Tak Ingin Tanggapi Isu Kehamilan Aurel Hermansyah, Atta Halilintar: Nanti Ada Saatnya Kita Cerita

Namun tidak berfokus pada kematian terkait iklim akibat badai, banjir, gagal panen, penyakit menular atau perang, dengan mencatat bahwa takaran itu sebenarnya bisa sangat serius jika terabaikan.

Para peneliti mengukur bahwa untuk setiap 4.434 ton CO2 yang dilepaskan ke atmosfer bumi di luar tingkat emisi tahun 2020, maka satu orang secara global akan meninggal karena peristiwa terkait suhu pada akhir abad ini.

Untuk perbandingan, angka 4.434 ton setara dengan emisi seumur hidup saat ini bagi 3,5 orang Amerika. Sedangkan secara global, 4.434 ton sama dengan emisi seumur hidup bagi 12,8 orang.

Metrik studi juga mengasumsikan bumi akan mengalami pemanasan 4,1 derajat Celcius pada tahun 2100. Selama ini, suhu bumi telah meningkat sekitar 1 derajat Celcius sejak era pra-industri.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: The Hill

Tags

Terkini

Terpopuler