Serang Balik, AS Klaim Serangannya Tewaskan Dua Target ISIS-K

29 Agustus 2021, 16:59 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AS). /Pixabay/oohhsnap.

PR DEPOK - Pentagon mengatakan serangan militer Amerika Serikat (AS) berhasil tewaskan dua petinggi kelompok ISIS-K.

Bahkan, Pentagon juga mengklaim serangan balasan AS dengan menggunakan pesawat tak berawak juga telah melukai sepertiga dari ISIS-K.

Mayor Jenderal Hank Taylor, wakil direktur Staf Gabungan untuk operasi regional, menggambarkan dua petinggi ISIS-K dalam jumpa pers sebagai "perencana dan fasilitator."

Baca Juga: Selalu Sendiri sejak Kecil hingga Jadi Anak Pemberontak, Chef Juna: Saya Marah pada Situasi dan Keadaan

Taylor menambahkan para pejabat tidak akan merilis informasi tambahan tentang peran spesifik target dalam kelompok teroris atau tingkat keterlibatan mereka dalam pemboman tersebut.

Untuk diketahui, serangan tersebut merupakan aksi militer AS pertama sejak terjadinya insiden bom bunuh diri yang mematikan di bandara Kabul pada Kamis, 26 Agustus 2021 lalu.

Insiden bom bunuh diri itu kabarnya jadi serangan paling mematikan terhadap pasukan AS di Afghanistan dalam satu dekade itu menewaskan 13 tentara AS dan sedikitnya 170 warga Afghanistan.

Baca Juga: Sempat Dituding Ingin Rebut Natasha WIlona dari Verrel Bramasta, Begini Jawaban Aditya Zoni

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Hill, Minggu 29 Agustus 2021, Komandan Pusat AS pada awalnya mengatakan bahwa mereka telah membunuh satu target, yang digambarkan sebagai sang perencana ISIS-K.

Namun, Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengungkapkan bahwa penilaian mereka berubah setelah mendapatkan lebih banyak detail dan informasi.

"Karena penilaian dan informasi mengalir dari waktu ke waktu, kami dapat mengenali bahwa yang lain juga tewas dan satu terluka," ujarnya.

 

Baca Juga: Sebut Jokowi 3 Periode Harga Mati, Arief Poyuono: Indonesia Sangat Butuh Jokowi untuk Selamatkan Pandemi

Ketika ditanya apakah serangan itu merupakan bagian dari upaya anti-terorisme yang sedang berlangsung atau tindakan pembalasan atas insiden pemboman bunuh diri, Kirby mengakui itu bisa saja keduanya.

"Kami memiliki kemampuan untuk melakukan aksi kontra-terorisme yang luar biasa," katanya menjelaskan.

Tim keamanan nasional Presiden Joe Biden telah memperingatkannya serangan teroris di bandara Kabul besar kemungkinan karena AS melanjutkan operasi militernya untuk mengevakuasi orang Amerika dan sekutu Afghanistan.

 

Baca Juga: Adik Benny Tjokro Jadi Tersangka Baru Kasus Asabri, Herman: Kenapa yang Rampok Uang Negara Ini Lagi Orangnya?

John Kirby mengklaim bahwa sementara ISIS-K telah kehilangan beberapa kemampuan untuk merencanakan dan melakukan misi setelah serangan AS, ancaman keamanan tetap saja perlu diwaspadai.

"Ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh kelompok itu masih mengkhawatirkan dan sedang dipantau secara aktif oleh kami," ujarnya.

"Aliran ancaman masih aktif, masih dinamis, Kami masih fokus pada hal itu dan memaksa perlindungan, dan kami tidak berpikir sejenak bahwa apa yang terjadi kemarin membuat kami jelas," tuturnya lagi.

Baca Juga: Jangan Lagi Dilakukan, 9 Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Sebabkan Kebutaan

John Kirby juga mengkonfirmasi bahwa pasukan AS telah memulai mundur, atau keberangkatan bertahap, dari bandara di Kabul.

Akan tetapi, ia menolak untuk memberikan rincian mengenai jumlah tentara AS yang masih tersisa di daerah tersebut.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Hill

Tags

Terkini

Terpopuler