PR DEPOK - Pria asal Inggris yang dijuluki "Silent Man" dilaporkan berkali-kali mengakibatkan kemacetan lalu lintas di Swansea selama tujuh tahun terakhir.
Pria tersebut hanya berdiri mematung di tengah jalan tanpa mengucap sepatah kata pun yang membuat para pengguna jalan dan penduduk sekitar tak habis pikir dengan perilaku anehnya.
Sejak tahun 2014, pria yang diketaui bernama David Hampson itu berkali-kali melakukan aksinya di tempat yang sama.
Meski sempat mematuhi aturan setempat untuk tidak menghalangi hak pengendara jalan, David Hampson akhirnya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena terus mengulang aksi tersebut.
Lokasi yang dipilih Hampson untuk mematung selama beberapa jam tidak pernah berubah yakni tepat di depan kantor polisi Swansea.
Namun, saat diminta menjelaskan alasannya mematung di lokasi itu, Hampson tidak ingin menjawab bahkan sekadar mengatakan hal lain pun ia enggan.
Aksi terakhir yang dilakukan pada Desember 2020, kini membuat Hampson dihadapkan dengan tuntutan pidana.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Oddity Central, anggota kepolisian yang bertugas di Swasea menampik dugaan yang menyebut Hampson berkebutuhan khusus dan tidak dapat berbicara.
Seseorang yang tidak diungkap identitasnya bahkan menggambarkan Hampson sebagai sosok yang sopan santun dan akan mengucapkan terima kasih setelah mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.
Tak hanya satu atau dua kali, David Hampson tercatat pernah dipenjara selama sembilan kali karena aksi yang sama.
Berkali-kali diringkus saat tengah menyebabkan kemacetan pun, Hampson masih memilih diam tanpa mengucap satu kata sekali pun.
Di sisi lain, banyak pihak yang mengkhawatirkan kondisi psikis Hampson dan meminta otoritas terkait memberikan dukungan kepadanya.
Paul Thomas yang bertugas sebagai hakim dalam kasus ini pun mengatakan, "Pengadilan ingin membantunya dibanding memberinya hukuman. Tetapi kesediannya untuk melibatkan kami dalam permasalahan pribadinya adalah masalah lain."
Hakim bahkan sudah mengirim seorang psikiater untuk memberikan layanan konsultasi kepada Hampson, tetapi lagi-lagi pria tersebut enggan berbicara dengan siapapun termasuk dokter.***