Kirim Bantuan Dana dan Vaksin Covid-19 ke Afghanistan, China: AS Sebenarnya Lebih Berkewajiban

9 September 2021, 23:23 WIB
Ilustrasi bendera China. /Pixabay/Gaston Laborde

PR DEPOK – Pemerintah China baru-baru ini mengumumkan akan memberikan sejumlah bantuan dana kepada Afghanistan setelah negaranya kembali dikuasai Taliban.

Selain bantuan dana, pemerintah China juga akan memberikan vaksin Covid-19 ke Afghanistan, yang kini sudah dipimpin pemerintahan baru yang diumumkan Taliban.

Kabar kesediaan Tiongkok memberikan bantuan kepada Afghanistan ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) China, Wang Yi dalam pertemuan dengan Menlu Pakistan, Iran, Tajikistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan.

Baca Juga: Rocky Gerung Diminta Segera Kosongkan Rumah, Refly Harun: Kasusnya Sama dengan Markaz Syariah Habib Rizieq

“Bantuan darurat akan mencakup biji-bijian, persediaan musim dingin, obat-obatan, serta tiga juta dosis vaksin Covid-19,” ucap Menlu China, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Pada kesempatan yang sama, Wang Yi menuturkan bahwa Afghanistan saat ini bagaikan "berdiri di persimpangan jalan" lantaran menghadapi krisis kemanusiaan termasuk pandemi Covid-19.

Kemudian, Menlu China juga menyoroti beberapa pihak yang diduga dirinya memanfaatkan situasi kekacuan yang terjadi di Afghanistan.

Baca Juga: KPI Disebut Matikan Rezeki Saipul Jamil, Agung Suprio: HAM Kita Singkirkan Dulu, Toh Dia Tetap Boleh Tampil

"Beberapa pasukan internasional mungkin juga menggunakan cara politik, ekonomi dan keuangan untuk menciptakan masalah baru bagi Afghanistan," katanya.

Selain mengupayakan sektor kemanusiaan dan kesehatan, lanjut dia, China juga
dapat membantu Afghanistan dalam menjaga gerbang pelabuhannya tetap terbuka dan dengan pengelolaan pengungsi dan migran, serta memperdalam kerjasama anti-terorisme dan anti-narkotika.

Pada pertemuan virtual tersebut, Wang Yi juga menyoroti beberapa pihak yang sebenarnya harus membantu Afghanistan saat ini, termasuk Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Pemerintah Peringatkan Bahaya Mengunduh Aplikasi PeduliLindungi dari Link yang Beredar di Grup WhatsApp

Lebih lanjut, Menlu China menyatakan bahwa negeri Paman Sam dan sekutunya berkewajiban membantu Afghanistan, menyusul penarikan pasukan Amerika.

“Pandangan umum masyarakat internasional adalah bahwa akhir dari intervensi militer oleh Amerika Serikat dan sekutunya harus menjadi awal dari mereka memikul tanggung jawab mereka,” tuturnya.

Wang Yi juga meminta Taliban untuk memutuskan hubungan dengan semua "kekuatan ekstrem" di negara itu dan mengambil tindakan.

Baca Juga: Tokoh Kesehatan Dunia Puji Penanganan Covid-19 di Indonesia, Menkes: Posisi Kita ke-6

“Semua pihak harus memperkuat pembagian intelijen dan kerjasama kontrol perbatasan untuk menangkap dan melenyapkan kelompok teroris yang menyelinap masuk dari Afghanistan,” ucapnya.

Untuk diketahui, China sebelumnya menyambut baik berakhirnya konflik di antara Taliban dan pejuang pro pemerintahan Afghanistan sebelumnya.

Maka dari itu, China mendukung pembentukan pemerintah sementara yang baru Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Berkuasa di Kabul, Menlu Retno: RI Harap Afghanistan Tak Dijadikan Tempat Latihan Teroris

Sementara itu, Taliban dalam beberapa hari terakhir telah menyatakan bahwa China akan menjadi “mitra utamanya” dalam membangun kembali Afghanistan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler