Penerbangan Pertama dari Kabul Mendarat dengan Selamat di Qatar, AS Puji Taliban

10 September 2021, 09:50 WIB
Ilustrasi penerbangan. /Pixabay /Rene Rauschenberger

PR DEPOK - AS mengatakan Taliban bersikap profesional setelah mereka mengizinkan penerbangan charter pertama yang membawa orang asing, termasuk warga negara Amerika, untuk meninggalkan Afghanistan.

Penerbangan Qatar Airways, yang terbang dari Kabul, telah mendarat dengan selamat di Doha, Qatar, menurut juru bicara Dewan Keamanan Nasional Emily Horne.

Dia mengatakan itu menandai langkah pertama yang positif dengan kelompok yang telah berperang dengan AS selama dua dekade.

Baca Juga: Ceritakan Suka Duka Menjadi Pengasuh Rafathar anak dari Raffi Ahmad, Mbak Lala: Nggak Ada Libur

"Taliban telah bekerja sama dalam memfasilitasi keberangkatan warga negara Amerika dan penduduk tetap yang sah dengan penerbangan charter dari bandara Kabul," ujarnya dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Nation pada Jumat, 10 September 2021.

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengeluarkan pernyataan tentang evakuasi dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, mengatakan bahwa Taliban "kooperatif" dalam upaya tersebut.

Komentar Gedung Putih mengenai profesionalisme dan kerja sama Taliban muncul setelah kelompok itu secara resmi mengumumkan pembentukan pemerintahan barunya pada Selasa, 6 September lalu.

"Penerbangan yang aman adalah hasil dari diplomasi dan keterlibatan dengan penuh kehati-hatian," ungkap Horne.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 20 Kapan Ditutup? Simak Estimasi Jadwalnya Berikut Ini

"Kami akan melanjutkan upaya ini untuk memfasilitasi perjalanan yang aman dan tertib bagi warga Amerika dan warga Afghanistan yang bekerja untuk kami serta yang ingin meninggalkan negaranya," ia menambahkan.

Horne tidak merinci jumlah pasti orang yang berada di dalam penerbangan itu, tetapi laporan mengindikasikan jumlahnya sekitar 200 orang.

Penerbangan telah diblokir oleh Taliban setelah mereka mengambil alih kendali negara itu dalam serangan militer yang menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional yang didukung AS.

Pasukan berkekuatan 300.000 orang yang dilatih dan diperlengkapi oleh NATO runtuh dalam menghadapi serbuan kilat Taliban yang meluas.

Penerbangan Kamis kemarin adalah yang pertama meninggalkan Kabul sejak negara-negara asing, termasuk AS, menyelesaikan misi evakuasi yang meningkat secara dramatis setelah Taliban menyelesaikan pengambilalihan mereka pada 15 Agustus.

Baca Juga: Segera Cek Daftar Penerima Bansos September 2021 Pakai KTP di Link cekbansos.kemensos.go.id

Sejak Taliban menguasai Afghanistan, Kabul telah dikerumuni oleh orang-orang yang mencari jalan keluar dari negara tersebut.

Banyak dari mereka adalah warga sipil yang bekerja dengan pasukan atau kelompok asing dan sekarang takut akan sasaran pelampiasan pembalasan dari Taliban.

Sekitar 6.000 warga Amerika dan penduduk tetap yang sah telah ditarik keluar dari Afghanistan, menurut pemerintahan Biden.

Sementara Gedung Putih mematok jumlah mereka yang tetap berada di negara yang dilanda perang itu sekitar 100 orang.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: The National

Tags

Terkini

Terpopuler