Salahkan Joe Biden, Eks Penasihat Donald Trump: Taliban yang Kuasai Afghanistan Bisa Dapat 150 Senjata Nuklir

28 September 2021, 08:50 WIB
Eks penasihat keamanan Donald Trump, John Bolton menyalahkan Presiden AS, Joe Biden karena Taliban bisa mendapatkan lebih 150 senjata nuklir buntut penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan. /REUTERS/Evelyn Hockstein.

PR DEPOK - Mantan penasihat keamanan Donald Trump, John Bolton sebelum menanggapi soal penarikan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan.

John Bolton berpendapat Taliban bisa mendapatkan hingga 150 senjata nuklir buntut penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Menurut John Bolton, ada kemungkinan senjata nuklir bisa berakhir di tangan Taliban jika kelompok Islamis menguasai Pakistan.

Baca Juga: Heran Pemerintah Tak Setuju BEM SI Turun ke Jalan demi KPK, Ali Syarief: Ajak Duduk dong, Sesuaikan Misinya

"Taliban yang menguasai Afghanistan mengancam dan kemungkinan mengambil alih Pakistan," tutur John Bolton.

"Itu berarti mungkin 150 senjata nuklir akan berada di tangan mereka (Taliban)," katanya lagi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail pada Selasa, 28 September 2021.

Diketahui bersama, negeri Paman Sam telah menyelesaikan penarikan pasukannya dari Afghanistan pada 31 Agustus 2021 silam.

Saat penarikan itu, AS meninggalkan peralatan militer yang telah disita oleh Taliban, setelah mereka merebut kekuasaan dalam serangan kilat di negara tersebut.

Baca Juga: Ungkap Strategi Cegah Penyebaran Covid-19 Saat PTM di Sekolah, Menkes: Diatas 5 Persen Belajar Daring 14 Hari

Sementara itu, Pakistan memiliki gudang senjata sekitar 160 hulu ledak nuklir termasuk 102 rudal darat dan pesawat tempur F-16 dengan 24 peluncur nuklir.

John Bolton, yang menjabat di bawah Presiden Donald Trump antara April 2018 dan September 2019, mengecam manajemen penarikan Presiden Joe Biden.

"Apakah dia (Joe Biden, red) memiliki pegangan pada kebijakan luar negeri pemerintahannya sendiri?" ujarnya bertanya.

Sebelumnya, Joe Biden mengklaim penarikan itu adalah 'keberhasilan luar biasa', klaim yang diulangi Gedung Putih dalam beberapa pekan terakhir pasca penarikan.

Baca Juga: Ditanya Jika Penghasilan Teuku Ryan Lebih Kecil darinya, Ini Jawaban Ria Ricis

Lebih lanjut, dia menyalahkan kekacauan pada pendahulunya Donald Trump karena mencapai kesepakatan damai pada Februari 2020 dengan Taliban.

Kesepakatan damai Donald Trump telah menjanjikan penarikan AS pada Mei jika Taliban tidak menyembunyikan teroris atau menyerang pasukan maupun sekutu AS.

Peringatan John Bolton datang setelah Taliban menyita banyak peralatan yang ditinggalkan oleh AS selama akhir yang kacau dari perang 20 tahun di Afghanistan.

Beberapa hari setelah penarikan berakhir, Taliban mengarak lusinan kendaraan lapis baja dan persenjataan buatan AS yang direbut dari pasukan Afghanistan selama pengambilalihan kelompok itu.

Baca Juga: Jalani Pemeriksaan Dugaan KDRT, Jonathan Frizzy Datangi Polres Jaksel Bawa Barang Bukti

Satu peristiwa di selatan kota Kandahar, bahkan menampilkan fly-pass dari helikopter Black Hawk yang mengibarkan bendera Taliban.

Sementara itu barisan panjang Humvee hijau dan kendaraan tempur lapis baja melaju dalam satu barisan di sepanjang jalan raya di luar Kandahar.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler