Khawatir Bulan Menjauh dari Bumi, Ahli Ungkap Malapetaka yang Bisa Terjadi

6 Oktober 2021, 16:30 WIB
Ilustrasi Bulan oleh Bruno Scramgnon dari Pexels. /

PR DEPOK – Baru-baru ini, sekelompok ahli telah melakukan penelitian terkait hubungan timbal balik antara Bumi dan Bulan.

Dari hasil penelitian, para ahli merasa khawatir jika suatu hari nanti Bulan benar-benar menjauh dari Bumi.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Star, para ahli lantas membeberkan sejumlah hal apabila Bulan telah menjauh dari Bumi. 

Baca Juga: Sempat Di-blacklist TV, Gritte Agatha Akui Penghasilannya Jadi YouTuber Kini Jauh Lebih Besar

Para ahli berpendapat, selama 4,5 miliar tahun berotasi, ada indikasi bahwa Bulan perlahan-lahan bergerak menjauh dari Bumi.

Memang para ahli mengakui bahwa situasi demikian kerap, namun saat ini mereka yakin bahwa Bulan suatu hari nanti bisa meninggalkan Bumi sepenuhnya.

Menurut jurnal sains Earth, Planets and Space, jika Bulan menjauh dari Bumi maka dapat mendatangkan malapetaka pada hampir setiap aspek kehidupan kita.

Pasalnya, rotasi gravitasi Bumi dan Bulan berdampak pada laut, matahari, mamalia, kehidupan tumbuhan, dan banyak lagi.

Untuk diketahui, para astronom dapat mengukur jarak Bulan dari Bumi dengan menembakkan laser ke arahnya dan mengukur berapa lama sinar itu kembali ke bumi.

Saat ini jarak Bumi dan Bulan berada sekitar 240.000 mil jauhnya.

Untuk mendukung pengukuran ini, ada lima panel yang ditempatkan di bulan, masing-masing dua dikirim oleh Apollo 11 dan 14 pada tahun 1969 dan 1971 yang masing-masing menampilkan sekitar 100 cermin.

Baca Juga: Diisukan Dekat, Omar Daniel Tak Pungkiri Enzy Storia seperti Dia Versi Cewek: Kayak Ngaca, Mau Jaim Susah

Lalu, ada tiga panel yang dikirimkan oleh Apollo 15, dan dua robot penjelajah Soviet pada awal tahun 70-an.

Tidak hanya itu, panel-panel tersebut berfungsi menjaga akurasi GPS pada perangkat pintar, meskipun sinar ditembakkan ke satelit.

Selain khawatir Bulan menjauh dari Bumi, para ahli juga khawatir jika Bulan pada akhirnya bisa bergerak lebih dekat ke Bumi dari waktu ke waktu.

Menurut mereka, Bulan terancam hancur karena gravitasi Bumi, yang tentunya mengancam kehidupan di Bumi.

Peringatan ini serupa dengan yang diberikan tahun lalu oleh jurnal yang sama, yang menghitung data selama 50 tahun untuk menunjukkan hal tersebut.

Meski demikian, tidak ada pihak yang mau mencatat dengan perkiraan kapan ini bisa terjadi, meskipun, menurut Planetary Science Institute, pasang surut menguras energi dari rotasi Bumi saat ini, yang bisa membuat rotasi Bulan lebih lambat dari rotasi Bumi.

Sebagai informasi, para ahli menjelaskan bahwa awal tahun ini, pada bulan Januari, Bumi kehilangan bulan keduanya, yang disebut “2020 SO”, yang terletak sekitar 140.000 mil dari bumi.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Dailystar

Tags

Terkini

Terpopuler