Kapal Selam Bertenaga Nuklir AS Tabrak Objek Misterius di Laut China Selatan

8 Oktober 2021, 11:15 WIB
Ilustrasi kapal selam milik Angkatan Laut AS. /Pixabay

PR DEPOK - Kapal selam bertenaga nuklir milik Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menabrak sebuah objek misterius.

Insiden tersebut terjadi saat kapal selam bertenaga nuklir tersebut tenggelam di perairan internasional di kawasan Indo-Pasifik.

Beruntungnya, tak satu pun dari pelaut di kapal USS Connecticut menderita cedera yang mengancam jiwa.

Baca Juga: Tegas Tolak Pemindahan IKN Baru, Refrizal: Tak Mendesak! Lebih Baik Fokus Atasi Utang Negara yang Menggunung

"Kapal selam tetap dalam kondisi aman dan stabil" 

“Pabrik dan ruang propulsi nuklir USS Connecticut tidak terpengaruh dan tetap beroperasi penuh,” tutur pihak Angkatan Laut AS sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Jumat, 8 Oktober 2021.

Namun, pernyataan itu tidak merinci dengan apa kapal itu bertabrakan, lokasi kejadian atau jumlah pelaut yang terluka.

Pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa insiden itu terjadi di Laut China Selatan.

Baca Juga: Diincar Barcelona, Manchester City Tak Berniat Lepas Pemain Depan Andalannya

Dilaporkan, kurang dari 15 orang menderita luka ringan seperti memar dan luka. Dua dari cedera dikategorikan mengalami cedera sedang.

“Keselamatan awak tetap menjadi prioritas utama Angkatan Laut,” kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa insiden itu tengah diselidiki.

Laut China Selatan adalah salah satu jalur air yang paling disengketakan dan signifikan secara ekonomi di dunia.

China mengklaim hampir seluruh wilayah di bawah nine-dash line yang kontroversial dan telah membangun pulau-pulau buatan serta mendirikan pos-pos militer dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: KPK Catat 22 Gubernur dan 122 Bupati Terjerat Korupsi, Firli Bahuri: Angka yang Memprihatinkan

Sementara itu, Malaysia, Brunei, Vietnam dan Filipina juga mengklaim bagian dari Laut China Selatan, seperti halnya Taiwan.

Pekan ini, Malaysia telah memanggil utusan China setelah kapal China memasuki perairan teritorial Kuala Lumpur di lepas pantai Kalimantan.

AS telah melakukan apa yang disebutnya operasi "kebebasan navigasi" di Laut Cina Selatan untuk menegaskan hak dan kebebasan navigasi sesuai dengan hukum internasional.

Ketegangan di daerah itu meningkat sejak 2016 ketika Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag menolak nine-dash line China dan memutuskan bahwa Beijing tidak memiliki hak bersejarah atas Laut China Selatan.

Baca Juga: Di Tengah Ketegangan dengan China, AS Diam-diam Latih Pasukan Militer Taiwan

Untuk diketahui, USS Connecticut adalah kapal selam serang cepat kelas Seawolf USS Connecticut (SSN 22) dan memiliki 140 awak, termasuk 14 perwira.

Angkatan Laut AS juga mengatakan kapal Seawolf tenang, cepat, dan telah dipersenjatai dengan baik, dan dilengkapi dengan sensor canggih. Mereka juga memiliki delapan tabung torpedo.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler