Xi Jinping Berjanji Wujudkan Aliansi Damai antara China dan Taiwan

9 Oktober 2021, 16:09 WIB
Presiden China, Xi Jinping, berjanji untuk mewujudkan "aliansi damai" dengan Taiwan. /REUTERS/Jason Lee./

PR DEPOK - Presiden China, Xi Jinping, telah berjanji untuk mewujudkan "aliansi damai" dengan Taiwan.

Tidak lama setelah Presiden China, Xi Jinping melontarkan janjinya, pihak Taiwan dengan segara memberikan tanggapan.

Dalam tanggapannya, Taiwan menegaskan bahwa hanya rakyatnya yang dapat memutuskan masa depan mereka.

Baca Juga: Ditanya Boy William Pilih Melahirkan Caesar atau Normal, Felicya Angelista: Belum Tau Sih, Mungkin...

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Xi Jinping mengatakan orang-orang China memiliki "tradisi mulia" dalam menentang separatisme.

"Separatisme kemerdekaan Taiwan adalah hambatan terbesar untuk mencapai penyatuan kembali tanah air," ucapnya saat berbicara di Balai Besar Rakyat Beijing.

'Reunifikasi' yang damai, kata Xi Jinping, paling sesuai dengan kepentingan keseluruhan rakyat Taiwan. Tetapi China akan melindungi kedaulatan dan persatuannya.

"Tidak ada yang boleh meremahkan tekad teguh, kemauan keras, dan kemampuan kuat rakyat China untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial," ucap dia.

Baca Juga: Takut Tiba-tiba Harus Tinggalkan Anak Istri, Sule Sudah Siapkan Hal Ini: Biar Gak Ribut karena Warisan

Lebih lanjut dalam pidatonya, Presiden China ini bersumpah untuk "menghancurkan" setiap upaya kemerdekaan rakyat Beijing.

Ia menggunakan pidatonya untuk menggarisbawahi kekuatan yang kuat untuk memimpin negara dan kesatuan yang kuat yakni, Partai Komunis China.

"Tanpa Partai Komunis China, tidak akan ada The New China, dan karenanya tidak ada juga peremajaan rakyat China," kata Xi Jinping.

Pada 2019 silam, Presiden China secara langsung mengancam akan menggunakan kekuatan demi membawa pulau tersebut di bawah kendali Beijing.

Baca Juga: Pesawat di Atlanta Kecelakaan Usai Lepas Landas, Empat Orang Dilaporkan Jadi Korban

Sebaliknya, di tahun yang sama, Taiwan menerima pesan dari pidato Xi Jinping dengan amarah dan menegaskan posisinya.

Kantor kepresidenan Taiwan mengatakan pihaknya adalah negara merdeka yang berdaulat, bukan bagian dari RRC.

Mereka juga dengan jelas menolak tawaran dari China untuk "satu negara, dua sistem" dalam memerintah pulau tersebut.

"Masa depan bangsa ada di tangan rakyat Taiwan," ucap kantor kepresidenan Taiwan tegas.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler