Oknum Peretas Targetkan Pertahanan AS dan Israel, Microsoft Sebut Iran yang Jadi Dalang di Balik Serangan

12 Oktober 2021, 18:40 WIB
Ilustrasi peretas yang berafiliasi dengan Iran. /BA/Pixabay

PR DEPOK - Peretas, yang diduga berafiliasi dengan Iran, baru-baru ini melakukan spraying kata sandi ekstensif terhadap perusahaan teknologi pertahanan AS dan Israel yang menggunakan perangkat lunak Microsoft.

Microsoft pertama kali mengidentifikasi kelompok peretas, yang dijuluki 'DEV-0343', pada akhir Juli tahun ini dan sejak itu melacak aktivitasnya.

Meskipun serangan siber yang diduga tidak signifikan, perusahaan mencatat bahwa para peretas terus-menerus bekerja untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Baca Juga: Bingung dengan Urgensi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Cipta Panca: Padahal Ibu Kota Negara Mau Dipindah

”Pusat Intelijen Ancaman Microsoft telah mengamati DEV-0343. Mereka melakukan spraying kata sandi ekstensif terhadap lebih dari 250 pengguna Office 365"

"Fokus mereka pada perusahaan teknologi pertahanan AS dan Israel, pelabuhan masuk Teluk Persia, atau perusahaan transportasi laut global dengan kehadiran bisnis di Timur Tengah,” kata perusahaan itu dalam sebuah unggahan di situsnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik.

Secara khusus, di antara targetnya adalah perusahaan pertahanan yang mendukung AS, Uni Eropa, dan Israel yang memproduksi radar tingkat militer, teknologi drone, sistem satelit, dan sistem komunikasi tanggap darurat.

Akibat dari rekam jejak peretas atas target-target tersebut, Microsoft menuduh Teheran berada di balik serangan sabotase itu.

Baca Juga: Ingin Bangun Taman Alkitabiah, Israel Bongkar Makam Tentara Yordania di Palestina

Pihak Microsoft mengatakan, “Kegiatan ini kemungkinan mendukung kepentingan nasional Republik Islam Iran berdasarkan analisis pola rekam jejak."

"Persilangan ekstensif dalam penargetan geografis dan sektoral dengan aktor Iran, serta penyelarasan teknik dan target dengan aktor lain yang berasal dari Iran”

“Mendapatkan akses ke citra satelit komersial dan rencana pengiriman serta log kepemilikan dapat membantu Iran mengimbangi program satelitnya yang sedang berkembang,” kata Microsoft.

Untuk diketahui, Iran dan Israel telah berulang kali menuduh satu sama lain melakukan serangan sabotase.

Baca Juga: Zaim Saidi Bos Pasar Muamalah yang Pakai Dinar Dirham Divonis Bebas, Alghiffari: Kasihan Difitnah oleh Buzzer

Dengan ketegangan melonjak antara kedua negara setelah pembunuhan dokter nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhrizadeh.

Teheran yakin agen mata-mata Mossad berada di balik kematiannya, dan Pemerintah Israel tidak mengonfirmasi atau menyangkal kemungkinan keterlibatannya.

Namun, Fakhrizadeh diduga telah menjadi target jangka panjang Pemerintah Israel di bawah mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Dipercaya bahwa ilmuwan itu memimpin unit rahasia di dalam militer Iran yang diduga bekerja untuk mengembangkan senjata nuklir.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Sputnik

Tags

Terkini

Terpopuler