Terungkap Gambar Satelit, China Bangun Pangkalan Angkatan Laut di Perairan Kamboja

16 Oktober 2021, 11:26 WIB
AMTI melaporkan sebuah gambar satelit yang menampilkan China membangun pangkalan Angkatan Laut (AL) di Laut Kamboja. /Twitter.com/@AsiaMTI.

PR DEPOK - Sebuah tank yang berbasis di Washington telah menerbitkan dan menganalisis gambar satelit dari Pangkalan Angkatan Laut (AL) Ream Kamboja.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, mereka menyimpulkan bahwa pembangunan besar baru sedang berlangsung di fasilitas tersebut.

The Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) menyampaikan sebuah laporan dengan mempelajari tangapan gambar satelit.

Baca Juga: Bantah Hoaks Dirinya Sebut Letjen Dudung WNA China, Ali Ngabalin: Dasar Manusia Berwatak Septic Tank

AMTI melaporkan bahwa dalam waktu kurang dari dua minggu di Agustus, dua bangunan baru didirikan di sepanjang pantai di wilayah utara pangkalan.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik News, laporan itu menyebutkan sebuah saluran juga telah digali di sepanjang pantai selatan dekat satu fasilitas, dengan tujuannya tidak jelas.

Pembangunan saluran berlangsung di dekat bekas lokasi Markas Taktis Kamboja dari Komite Nasional Keamanan Maritim (NCMS), yang dihancurkan pada akhir 2020 silam.

Fasilitas AS lainnya untuk pemeliharaan lambung perahu karet juga dirobohkan pada tahun 2020 setelah beroperasi hanya selama tiga tahun.

Baca Juga: DKI Jakarta Tuan Rumah Formula E 2022, Adhie Massardi: Memang Anies Baswedan Dapat Kepercayaan Internasional?

Sementara itu, Negeri Paman Sam telah menyatakan keprihatinan serius tentang kegiatan militer China di Ream, Kamboja.

Dimulai dengan publikasi laporan di media AS yang menuduh bahwa Phnom Penh diam-diam menandatangani perjanjian dengan Beijing.

Kamboja, menurut laporan media AS itu, telah mengizinkan Tentara Pembebasan Rakyat China menempatkan pasukan dan peralatan di fasilitas itu serta memperluas kemampuan proyeksi kekuatannya di Teluk Thailand dan Asia Tenggara.

Pada Juni tahun ini, Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman, “mencari klarifikasi” tentang pembongkaran dua fasilitas AS di Ream.

Baca Juga: China Sangka Indonesia Tak Mampu Biayai Kereta Cepat, Said didu: Mereka Mungkin Belum Tau Presiden Kita Jenius

Lebih lanjut, Wendy Sherman menyatakan keprihatinan serius tentang” dugaan kehadiran militer China di pangkalan AL Kamboja.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Kamboja, Tea Banh, menanggapi dengan menekankan bahwa kerja sama Phnom Penh dengan Beijing bersifat “tanpa ikatan”.

Ia juga menambahkan bahwa bantuan China sebatas untuk membantu membangun infrastruktur dan keterlibatan dalam operasi pengerukan.

Tea Banh juga menekankan bahwa China tidak akan menjadi satu-satunya negara yang memiliki akses ke instalasi tersebut.

Baca Juga: Kondisi Mahasiswa yang Dibanting Polisi Kini Tak Berdaya Terbaring di RS, FZ: Seharusnya Oknum Pelaku Ditindak

Seiring dengan kegiatan konstruksi Cina di Ream, perusahaan real estat Cina telah banyak berinvestasi di daerah terdekat untuk pembangunan fasilitas resor.

Pada tahun lalu, Kementerian Pengelolaan Lahan, Perencanaan Kota, dan Konstruksi Kamboja mengumumkan pembuatan proyek resor bernilai miliaran dolar di daerah tersebut.

Menlu China, Wang Yi, mengunjungi Kamboja dan negara-negara Asia Tenggara lainnya dalam upaya untuk mendorong ratifikasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional.

Kamboja telah meratifikasi perjanjian tersebut, menjadi yang kedua dari sepuluh anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang melakukannya setelah Singapura.

Baca Juga: Cara Melihat Jadwal Survei Evaluasi Kartu Prakerja, Segera Isi Survei agar Dapat Insentif Rp150 Ribu

Perjanjian ekonomi baru, yang menjanjikan untuk menyatukan 30 persen populasi dunia dan 30 persen PDB global dalam satu pasar bersama, juga telah diratifikasi oleh China dan Jepang.

Agar dapat berlaku, enam dari sepuluh anggota ASEAN, dan tiga dari lima mitra non-ASEAN perlu meratifikasinya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Sputnik News

Tags

Terkini

Terpopuler