90.000 Personel Militer Rusia Tetap Bersiaga di Perbatasan Ukraina-Rusia Menyusul Ketegangan Kedua Negara

4 November 2021, 20:07 WIB
Pengiriman pasukan militer Rusia ke perbatasan Ukraina. / / ukrinform.net

PR DEPOK - Rusia telah meninggalkan unit militer di dekat perbatasannya dengan Ukraina setelah latihan, dengan jumlah pasukan di daerah itu sekarang berjumlah 90.000 personel.

Sebelumnya, angkatan bersenjata Rusia juga telah mengadakan serangkaian latihan skala besar di wilayah tersebut, termasuk pasukan udaranya, menurut kementerian pertahanan Ukraina.

Setelah pelatihan usai, unit Angkatan Darat ke-41 lanjut menetap di wilayah yang jaraknya sekitar 260 kilometer dari perbatasan Ukraina, tambahnya.

Baca Juga: Tak Bisa Move On, 3 Tanda Mantan Kekasih Masih Memikirkan Kamu dan Ingin Kembali Bersama

“Perlu dicatat bahwa Rusia secara berkala menggunakan praktik pemindahan dan pengumpulan unit militer untuk menjaga ketegangan di kawasan dan tekanan politik terhadap negara-negara tetangga,” kata kementerian itu, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Kamis, 4 November 2021.

Amerika Serikat, sekutu Ukraina, mengatakan pihaknya juga melihat sejumlah besar gerakan militer Rusia di sepanjang perbatasannya dengan Ukraina, meskipun tidak ada yang “terlalu agresif”.

“Kami pernah melihat ini sebelumnya… Apa artinya ini? Kami belum tahu, terlalu dini untuk mengatakannya,” kata Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley.

Musim semi ini, Moskow membuat khawatir ibu kota Kyiv dan Barat dengan membangun ribuan tentara di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, meskipun kemudian memerintahkan mereka kembali ke pangkalan.

Kementerian pertahanan Ukraina sebelumnya membantah laporan media baru-baru ini bahwa Rusia kembali mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan bersama kedua negara.

Baca Juga: Heran Pejabat Super Kaya Bisa Terlibat Bisnis Tes PCR, Adhie: Tega Gorok Leher Rakyat yang Ekonominya Sekarat

Menurutnya, pihak kementerian tidak mengamati peningkatan pasukan atau persenjataan dari Rusia.

Bantahan Kyiv muncul setelah outlet berita yang berbasis di AS mengatakan foto satelit komersial yang diambil pada Senin lalu "mengkonfirmasi" laporan bahwa Rusia sedang mengumpulkan pasukan dan peralatan militer di wilayah tersebut.

Gambar satelit yang dipasok oleh perusahaan luar angkasa AS Maxar Technologies menunjukkan sekitar 1.000 kendaraan militer di dekat kota Rusia Yelnya, sekitar 250 kilometer utara perbatasan Ukraina.

“Berdasarkan tinjauan citra satelit baru-baru ini, peralatan yang meliputi tank, pengangkut personel lapis baja, artileri self-propelled dan peralatan pendukung terkait kemungkinan mulai tiba di daerah itu pada akhir September,” kata Maxar.

Sementara itu, Kremlin menolak laporan tersebut dan mengatakan bahwa Rusia mempertahankan kehadiran militer di wilayahnya jika diperlukan.

Hubungan antara Kyiv dan Moskow telah anjlok sejak 2014, ketika Rusia mencaplok semenanjung Krimea Ukraina dan perang pecah antara pasukan Ukraina dan pasukan separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.

Baca Juga: Seorang Guru Terinfeksi Covid-19, Satu Sekolah di China Terapkan Lockdown dengan Murid Tidak Diizinkan Pulang

Ukraina mengatakan sedikitnya 14.000 orang tewas dalam konflik tersebut.

Ukraina dan sekutunya menuduh Rusia mengirim pasukan dan senjata melintasi perbatasannya untuk mendukung pertempuran separatis di wilayah Donetsk dan Luhansk timur negara itu.

Moskow menyangkal hal ini dan telah berulang kali menuduh aliansi militer transatlantik NATO yang dipimpin AS melakukan kegiatan provokatif di dekat perbatasannya.

Aliansi itu mengatakan pihaknya bertekad untuk memperkuat keamanan negara-negara anggota yang dekat dengan Rusia menyusul perebutan Krimea oleh Moskow dan dugaan keterlibatannya dalam konflik di Ukraina.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler