PR DEPOK - Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir akan mengenakan biaya untuk setiap pemotretan pernikahan yang diambil dengan latar belakang situs arkeolog, termasuk piramida.
Pengumuman yang diunggah pada akun Twitter-nya pada Senin lalu menyebutkan bahwa kementerian telah menetapkan biaya pemotretan sekitar Rp1,5 juta per jam.
"Kementerian Pariwisata dan Purbakala telah menetapkan harga fotografi untuk pesta pernikahan di semua lokasi arkeologi, termasuk piramida di sekitar Mesir"
"Setelah menyetujui ini dengan otoritas spesialis, kami menetapkan batasan harga Rp1,5 juta per jam untuk sebuah foto," bunyi cuitan tersebut.
Namun, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Eye pada Rabu, 3 November 2021, pengumuman itu mendapat reaksi keras secara online dan menyebabkan kementerian menghapus cuitan tersebut.
Banyak yang menanggapi cuitan itu dengan sarkasme dan kemarahan, dengan beberapa menyatakan itu adalah cara bagi pihak berwenang untuk menghasilkan uang dari orang-orang yang melakukan pemotretan.
Baca Juga: Polisi Ungkap Alasan Rachel Vennya Tidak Ditahan Meski Telah Jadi Tersangka
Seorang pengguna media sosial mengatakan bahwa keputusan itu tidak adil dan barang antik harus bebas untuk difoto.