PR DEPOK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini kembali memperingatkan risiko peningkatan Covid-19 secara global.
Direktur WHO Eropa, Hans Kluge menjelaskan terdapat 53 negara di kawasan Eropa yang berpotensi mengalami peningkatan kasus Covid-19, bahkan di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.
“Kita, sekali lagi, berada di pusat. Dengan kebangkitan virus yang meluas, saya meminta setiap otoritas kesehatan untuk dengan hati-hati mempertimbangkan kembali pelonggaran atau pencabutan langkah-langkah saat ini,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.
Ia menjelaskan alasan peningkatan kasus Covid-19 di Eropa lantaran cakupan vaksin yang tidak merata dan pelonggaran tindakan pencegahan telah membawa Eropa pada tingkat yang mendekati rekor dan 500.000 lebih banyak kematian diperkirakan pada Februari.
Lebih lanjut, Kluge menjelaskan bahwa jumlah kasus di Eropa dan Asia Tengah telah meningkat sebesar 6 persen dalam seminggu.
Sementara itu, kematian sebesar 12 persen, dengan infeksi harian baru melonjak sebesar 55 persen selama sebulan terakhir.
Gabungan Eropa dan Asia Tengah sekarang menyumbang 59 persen dari semua kasus yang dikonfirmasi secara global dan hampir setengah dari semua kematian.
Terkait peningkatan tersebut, Kluge paling mengkhawatirkan kelompok populasi yang lebih tua, dengan tingkat masuk rumah sakit lebih dari dua kali lipat dalam seminggu dan 75 persen kasus fatal sekarang terjadi pada orang berusia 65 tahun ke atas.
“Jika kita tetap pada lintasan ini, kita bisa melihat setengah juta kematian Covid-19 lagi di Eropa dan Asia Tengah pada pertama Februari tahun depan, dan 43 negara di kawasan kita akan menghadapi tekanan tinggi hingga ekstrem di tempat tidur rumah sakit,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Catherine Smallwood, petugas darurat senior WHO Eropa, mengatakan negara-negara yang sebagian besar telah mencabut tindakan pencegahan telah mengalami lonjakan infeksi.
“Kami memiliki banyak individu yang rentan, termasuk di negara-negara dengan vaksinasi tinggi, dan ini mengarah pada wabah eksplosif Covid-19 yang tidak terduga. Dan bukan itu yang kami inginkan saat ini,” tuturnya.
Terkait ancaman ini, pihak berwenang harus mempercepat peluncuran vaksin, termasuk suntikan booster untuk kelompok berisiko.
“Kebanyakan orang yang dirawat di rumah sakit dan sekarat akibat Covid-19 hari ini tidak sepenuhnya divaksinasi,” ujarnya.
Meski demikian, langkah-langkah kesehatan masyarakat seperti tes dan pelacakan, dan langkah-langkah sosial seperti pemakaian masker dan menjaga jarak juga sangat penting.
WHO memprediksi, jika penggunaan masker universal di Eropa dan Asia Tengah mencapai 95 persen, maka dapat menyelamatkan 188.000. dari setengah juta nyawa yang mungkin hilang sebelum Februari.***