Menuntut Cuti Berbayar, Meghan Markle Disebut Gunakan Gelarnya untuk Ikut Campur Politik AS

8 November 2021, 17:22 WIB
Meghan Markle kembali dituduh menggunakan gelar kerajaan saat menuntut cuti berbayar, yang mana diklaim serupa ikut campur politik AS. /Instagram/@sussexroyal


PR DEPOK – Tak lama ini, Meghan Markle telah dituduh menggunakan gelar kerajaannya untuk ikut campur dalam politik AS.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Mirror, Meghan Markle dituduh telah menggunakan gelar Duchess of Sussex untuk “bermain dengan politik AS”.

Menurut salah seorang pegawai istana, Meghan Markle menggunakan gelar diluar konteks untuk melakukan pendekatan mengenai cuti orang tua berbayar.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, terdapat kritik terhadap MeghanMarkle yang muncul setelah dua senator Republik mengatakan bahwa mereka terkejut ketika mereka dipanggil oleh Megan mengenai cuti berbayar.

Baca Juga: Begini Jawaban Tom Liwafa Usai Dituding Eksploitasi Anak Vanessa Angel

Senator Maine, Susan Collins mengatakan bahwa dia menerima telepon dari Meghan melalui nomor pribadinya.

“Saya sangat terkejut, dia menelepon saya di nomer pribadi saya dan memperkenalkan dirinya sebagai Duchess of Sussex,” ucapnya

"Dia pikir cuti berbayar sangat penting, dan saya mengatakan kepadanya bahwa ada banyak pendekatan berbeda, dan orang-orang sedang mengerjakannya," ucapnya menambahkan.

Lebih lanjut, senator lain yaitu Senator West Virginia, Shelley Moore Capito juga mengatakan bahwa Meghan memanggilnya dan menggunakan gelar kerajaannya.

Baca Juga: Ramalan Kesehatan 12 Zodiak Edisi 9 November 2021, dari Capricorn sampai Sagitarius

Hal Itu dikabarkan terjadi setelah Meghan menulis surat terbuka kepada Kongres yang menuntut cuti berbayar untuk semua orang tua baru di Amerika.

Dalam surat terbuka tersebut Meghan mengatakan bahwa dia bukan pejabat terpilih atau politisi, tetapi dia ingin berbicara sebagai seorang ibu.

Dalam permohonannya Meghan juga mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang harus memilih antara mencari nafkah dan memiliki kebebasan untuk merawat anak mereka.

Lebih lanjut, setelah berita mengenai panggilan itu muncul, seorang ajudan istana dilaporkan mengatakan bahwa Meghan harus menjauhi percakapan mengenai politik.

Baca Juga: Tema Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021 'Pahlawanku Inspirasiku' Begini Maknanya

Ia mengatakan bahwa jika Meghan menggunakan gelarnya di luar konteks, orang-orang akan mempertanyakan motif dibaliknya.

“Berkampanye tentang isu-isu seperti lingkungan atau kesehatan mental itu penting, tetapi bangsawan tidak boleh mencampurkan diri dengan suatu kebijakan, dia seharusnya tidak bermain dalam politik," ucapnya.

Selain itu, salah seorang pegawai istana lain pun mengatakan bahwa perilaku Meghan tersebut tidak pantas dan melebihi kapasitas pribadi sebagai warga negara yang terlibat.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, seorang politisi Partai Republik Menuduh Meghan menggunakan gelar dan pernikahannya dengan Pangeran Harry untuk ikut campur dalam politik AS.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Penyaluran Bansos PKH, Yuk Cek Sekarang!

Selain itu langkah Meghan Markle untuk menuntut cuti berbayar itu membuat kesal beberapa anggota parlemen, salah satunya mendesak Ratu untuk melepaskan gelar yang disandang Meghan.

"Mengapa keluarga Kerajaan tidak begitu saja mencabut gelar mereka dan Harry secara resmi, terutama karena dia bersikeras mengirimkan ini dengan dalih sebagai Duchess of Sussex, ” ucap Jason Smith.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler