Diusir Belarus, Para Imigran Ini Paksa Masuk Perbatasan Polandia hingga Berujung Konflik

16 November 2021, 21:27 WIB
Usai diusir dari Belarus, para imigran memaksa masuk perbatasan Polandia hingga berujung konflik seperti ini. /MARC TESSENSOHN/via REUTERS


PR DEPOK – Polisi Polandia menembakan water canon pada para imigran yang berada di perbatasan Polandia-Belarus.

Upaya penembakan meriam air dilakukan setelah para imigran melemparkan batu dan batang kayu ke arah petugas perbatasan, seperti yang diberitakan reuters pada 16 november.

Para imigran yang berada di perbatasan memaksa masuk ke wilayah Polandia setelah pihak Belarus tidak lagi menerima mereka di kota Minsk.

Kementerian Pertahanan Polandia juga menyatakan bahwa satu orang petugas terluka pada bagian kepala akibat lemparan sebuah benda dari perbatasan yang menyebabkan cedera retak tengkorak.

Baca Juga: Ramalan Harian Zodiak Capricorn, Aquarius, Pisces untuk Besok 17 November 2021: Cek Peruntunganmu!

Pihak Polandia juga menuduh petugas perbatasan sengaja membiarkan para imigran untuk menyebrang secara ilegal ke Polandia dan menyebabkan kegaduhan di perbatasan.

"Perhatian, perhatian, jika Anda tidak mengikuti perintah, kekuatan akan digunakan untuk melawan Anda," kata pesan pengeras suara yang ditujukan kepada para migran yang melemparkan benda-benda ke perbatasan, menurut media Polandia.

Dilansir oleh PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, dalam sebuah video yang dibagikan oleh akun Kementrian Pertahanan Polandia para imigran telah melewati perbatasan Belarus dan Polandia.

Selain itu Kementerian Pertahanan Polandia juga menduga bahwa petugas perbatasan Belarus memberikan granat suara kepada para imigran.

Baca Juga: Smartphone Mati Tiba-Tiba Tanpa Sebab? Simak Cara Mengatasi dan Mengantisipasinya

Hal-hal tersebut memicu semakin memanasnya hubungan antar dua negara tetangga tersebut terkait krisis migran dalam beberapa hari ini.

Uni Eropa bahkan menuduh bahwa Belarus sengaja mendorong para imigran untuk menyebrang ke Eropa setelah tahun lalu disanksi oleh Uni Eropa.

Sanksi itu menyusul pilpres yang dianggap tidak demokratis dan sarat kecurangan yang membuat presiden Lukashenko terpilih kembali dan membuatnya menjabat selama 26 tahun lebih sejak 1994.

Uni eropa juga tengah menyiapkan sanksi baru terkait unsur kesengajaan Belarus yang membiarkan para migran masuk ke wilayah-wilayah Uni Eropa.

Baca Juga: 5 Tips Ampuh Agar Cepat Hamil, dari Berhenti Konsumsi Pil KB hingga Hindari Penggunaan Pelumas

Di pihak lain, Pemerintah Belarus menolak tuduhan tersebut dan langsung menghubungi Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Putin berada di pihak Belarus dan mengatakan bahwa krisis migran di Eropa saat ini bukan disebabkan oleh Belarus atau campur tangan Rusia sebagai sekutunya.

Perundingan tentang nasib para imigran akan ditentukan dalam beberapa hari kedepan, setelah Uni Eropa akan melaksanakan pertemuan dengan Kanselir Jerman dan pemerintah Polandia.

Uni Eropa akan mengedepankan keselamatan bagi para migran sebelum memutuskan untuk memulangkan mereka ke negara asalnya atau akan diterima di negara yang bersedia menampung warga pendatang itu.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler