Soal China Kirim Pesawat Pengebom Jarak Jauh, Analis Militer: Sengaja Beri Peringatan ke India

19 November 2021, 15:26 WIB
Ilustrasi pesawat pengebom jarak jauh yang dikerahkan China ke perbatasannya dengan India. /Pixabay/WikiImages./

PR DEPOK - Militer China dilaporkan telah mengerahkan pesawat pengebom jarak jauh atau bomber ke perbatasannya dengan India.

Saluran berita yang dikelola pemerintah China Central Television (CCTV) menayangkan cuplikan pesawat bomber tipe H-6K yang terbang di dekat Himalaya pekan lalu.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Independent, Jumat, 19 November 2021, penerbangan pesawat H-6K itu dilakukan selama perayaan ulang tahun ke-72 Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Baca Juga: Sirkuit Mandalika Impor 15 Marshal Malaysia di IATC, Mustofa Nahra: Akibat Terlalu Semangat Bully Formula E

Sementara menurut sumber terpisah, pesawat pembom biasanya berbasis di dekat Beijing, kemudian dipindahkan tahun lalu ke provinsi Xinjiang, lebih dekat ke wilayah yang diperebutkan oleh India dan China.

“Sangat mudah bagi PLA untuk menerbangkan H-6K ke perbatasan China-India karena pesawat tersebut ditempatkan di bawah Komando Teater Barat,” kata sumber militer yang tidak disebutkan namanya.

Komando Teater Barat mencakup distrik militer Xinjiang dan Tibet, juga bertanggung jawab atas keamanan di sepanjang perbatasan negara itu dengan negara tetangga India.

Antony Wong Tong, seorang analis militer China, mengatakan bahwa pengerahan pesawat pengebom semacam itu di dekat perbatasan India jelas merupakan peringatan bagi India.

Baca Juga: Diisukan akan Menikah Februari Tahun Depan, Suho EXO Beri Respon dengan Unggahan Instagram Stories

“Jelas, New Delhi berada dalam jangkauan tempur H-6K dan jangkauan serangan CJ-20 (rudal jarak jauh)," ungkapnya.

Namun di lain sisi, Song Zhongping, analis militer lainnya yang juga mantan instruktur artileri PLA, mengatakan PLA tidak akan menyerang daerah sipil.

"China tidak akan menyerang wilayah sipil, jadi New Delhi tidak akan menjadi sasaran rudal yang diluncurkan dari udara meskipun ibu kotanya cukup dekat dengan perbatasan," katanya.

Pesawat pengebom H-6K diketahui biasanya dilengkapi dengan rudal CJ-20 untuk pertemuan darat dan laut.

Baca Juga: Sindir Anies Baswedan yang Diteriaki 'Presiden Indonesia', Guntur Romli: Aksi Bikin Sendiri, Sorakan Disiapkan

Pesawat-pesawat yang dikerahkan di dekat perbatasan India, bagaimanapun, dipersenjatai dengan rudal jarak pendek KD-63 dan bukan rudal CJ-20.

Seorang peneliti dari institut sains dan teknologi militer Yuan Wang di Beijing, Zhou Chenming mengatakan bahwa rekaman CCTV tidak termasuk gambar CJ-20.

“Ini adalah peringatan dari PLA. Laporan itu sengaja tidak menyertakan rekaman H-6K dengan CJ-20 yang kuat,” ujar Zhou.

“China berharap konflik perbatasan tidak akan meningkat lebih jauh, dengan pandemi Covid-19 diperkirakan akan memburuk pada musim dingin ini,” tambahnya.

Baca Juga: Anwar Abbas Khawatir Jadi 'Korban' Densus 88 Selanjutnya, Ferdinand Hutahaean: Provokasi Aja Terus!!

Ketegangan antara India dan China telah meningkat sejak Oktober ketika pembicaraan antara pimpinan militer kedua negara gagal.

Pada Juni tahun lalu, puluhan tentara India tewas setelah bentrokan sengit antara tentara China dan India di Lembah Galwan di Ladakh terjadi.

Laporan menyebutnya sebagai bentrokan terburuk dalam 45 tahun terakhir dan mengatakan ini telah menyebabkan kebuntuan militer dengan China dan beberapa putaran pembicaraan antara kedua negara.

Sebagai tanggapan atas berita penyebaran pesawat pengebom di perbatasan, Angkatan Udara India telah mengirim jet tempur Mig-29UPG dan Su-30MKI ke pangkalan udara mereka di Ladakh, Sikkim dan Arunachal Pradesh, tiga wilayah yang diperebutkan oleh India dan China.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Independent

Tags

Terkini

Terpopuler