WHO Sengaja Hindari Penggunaan 'Xi' sebagai Nama Varian Baru Covid-19, Benarkah agar Tak Menyinggung China?

3 Desember 2021, 11:15 WIB
DirWHO Tedros Adhanom berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping sebelum pertemuan di Beijing pada 28 Januari 2020. /Naohiko Hatta/Pool via Reuters

PR DEPOK - Para pemimpin negara di dunia kembali dikejutkan oleh kemunculan varian baru Covid-19 yang disebut Omicron.

Usai terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan, varian Omicron yang juga dikenal dengan nama B.1.1.529 mulai menyebar ke beberapa negara seperti Botswana dan Hong Kong.

Namun kini berbagai pihak tampak ramai membicarakan pemilihan nama varian tersebut.

Baca Juga: Pusat Data Mati Imbas Kebakaran Gedung Cyber, Jubir Kominfo: Gangguan pada Layanan IMEI

Mengutip pernyataan WHO sebelumnya, nama yang diberikan untuk varian baru ditentukan berdasarkan urutan alfabet dalam bahasa Yunani.

Jika pemberian nama tetap konsisten, maka setelah Delta, ada dua alfabet yang terletak di antara Mu dan Omicron.

Dua alfabet tersebut tak lain adalah "Nu" dan "Xi".

Baca Juga: Dukung Polisi Pidanakan Panitia dan Peserta Reuni 212, Begini Komentar Ferdinand Hutahaean

Usai Omicron ditetapkan sebagai nama untuk varian B.1.1.529 oleh WHO dalam rapat darurat yang digelar pada Jumat, 26 November 2021, banyak pihak yang menyoroti dua alfabet tersebut yang tampaknya dilewat begitu saja.

Akibatnya, muncul spekulasi yang menyebut bahwa WHO dengan sengaja menghindari penggunaan alfabet Xi agar tidak menyinggung tokoh terkemuka yakni Presiden China, Xi Jinping.

Alasan lainnya, WHO diduga ingin menghindari kemungkinan munculnya konflik sekaligus stigma terhadap China yang sebelumnya dituding menjadi penyebab munculnya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Twibbon Hari Hak Asasi Manusia Sedunia 2021 Gratis, Bagikan di Media Sosial Anda!

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, WHO kemudian muncul memberikan klarifikasi. Alfabet "Nu" sengaja tidak digunakan karena alasan pelafalannya yang nyaris terdengar sama dengan kata "new" atau baru dalam bahasa Inggris.

Sedangkan Xi cukup sensitif karena digunakan sebagai nama keluarga atau marga oleh etnis tertentu.

Pada Mei lalu, WHO sempat menyatakan bahwa nama varian Covid-19 akan ditentukan dengan bijak tanpa terikat dengan nama wilayah di dunia demi menghindari diskriminasi dan stigma masyarakat dunia terhadap nama tersebut.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mendinginkan Ponsel yang Terlalu Panas atau Overheat

Penamaan epidemi dengan nama yang netral juga telah menjadi ketetapan WHO sejak tahun 2015.

Tujuannya demi mencegah dampak negatif terhadap budaya, wilayah, profesi, dan etnis tertentu.

WHO juga bermaksud memperbaiki kesalahan yang terjadi pada tahun 2012. Kala itu WHO menetapkan virus varian SARS yang menyebar di Timur Tengah dengan nama Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

Baca Juga: Puan Maharani Ajak Seluruh Negara Dunia Atasi Perubahan Iklim: Harus Bersatu Menanggulangi Emisi

Ketetapan tersebut membuat negara-negara di semenanjung Arab terkena imbasnya. Beberapa negara dengan tegas melarang hingga membatasi akses ke negara tersebut untuk waktu yang cukup lama.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Vocket

Tags

Terkini

Terpopuler