Bak Film Drama, Seorang Ibu Berjuang Keluarkan Anaknya dari Provinsi Asal Virus Corona di Tiongkok

8 Februari 2020, 20:38 WIB
WARGA memakai masker bersepeda di jalanan yang sepi di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok yang jadi pusat penyebaran virus corona, Jumat 7 Februari 2020.* /STRINGER/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Amelia Pan berada di Kanada saat putrinya yang masih berusia 2 tahun, Cerena, terdampar jauh di Provinsi Hubei, Tiongkok, salah satu pusat wabah virus corona.

Balita itu sebelumnya dirawat saudara jauh Amelia Pan, yang kini jatuh sakit terpapar virus corona.

Dalam laporan Reuters, Sabtu 8 Februari 2020 yang dikutip Pikiran Rakyat diceritakan perjuangan Amelia Pan  dalam menyelamatkan anaknyaitu.

"Saya hanya berdiam diri di sana," kata Amelia Pan, yang diwawancarai via Skype.

"Saya harus tetap kuat agar bisa berjuang untuk keluarga saya," ujarnya.

Baca Juga: Dude With Sign, Pria Asal New York yang Viral di Media Sosial Lantaran Berbagai Aksi Protesnya Tentang Segala Hal

Baca Juga: Enam Karya Jurnalistik Raih Anugerah Jurnalistik Adigenoro 2020

Amelia Pan berkebangsaan Tiongkok dan tinggal di Kanada. Selama berhari-hari, dia berusaha keras membawa putrinya agar bisa dievakuasi ke penerbangan menuju Kanada. Nmaun, hal itu sangat rumit.

Ayah Cerena telah tertular virus corona sehingga dia tidak bisa menemani anaknya di rumahnya.

Menurut Amelia Pan, Cerena mengalami demam tinggi sehingga perlu dilakukan tes pemeriksaan untuk memastikan apakah dia terinfeksi virus corona.

Saat ini, Cerena sudah berada di rumah sakit di Tiongkok, terpisah dari ayahnya dan dirawat sepupunya yang bersedia menjaga Cerena di rumah sakit tersebut.

Baca Juga: Banjir di Jakarta, Warga Mengungsi ke Stadion Tugu dan SMPN 170

"Anak perempuan saya kurang dari 3 tahun dan masih memakai popok, mana mungkin dia bisa mengurus dirinya sendiri. Dia masih perlu bantuan orang dewasa," kata Pan.

Seluruh anggota keluarga itu hampir terkena virus corona. Kakek Cerena meninggal dan neneknya kini sudah dinyatakan positif terinfeksi.

Awalnya, pada 17 Januari 2020, ketika suami Amelia Pan, Wei Ye, menerima telefon dari kampung halamannya di Kota Yingshan, dekat Wuhan, saudaranya itu mengabari bahwa ayah Wei Ye hampir meninggal karena komplikasi kanker.

Saat itu pula, keluarga tersebut sudah mendengar berita tentang virus corona. Namun belum mengetahui bahaya yang ditimbulkan.

Keesokannya, Wei Ye terbang ke Tiongkok untuk menjenguk ayahnya dan membawa putrinya, Cerena. Nmaun, Amelia Pan tetap di Kanada.

Pada 26 Januari 2020, Amelia Pan menerima kabar bahwa mertuanya terinfeksi virus corona. Pagi harinya, dia diberitahu suaminyabahwa Wei Ye dan ibunya demam.

Setelah itu, dipastikan bahwa suami dan mertuanya itu menderita virus corona dan dirawat di rumah sakit.

Cerena kecil lalu dititipkan ke tetangga untuk dirawat. Nmaun karena dianggap berisiko terinfeksi, dia akhirnya dirawat di rumah sakit.

Hasil tesnya terhadap Cerena menunjukkan bahwa dia negatif terjangkit virus corona. Jika suhu tubuhnya tetap normal, ia bisa keluar dari rumah sakit dalam sepekan ke depan.

Amelia Pan juga mengatakan dia sudah menghubungi pihak berwenang Kanada untuk membawa Cerena ke penerbangan evakuasi menuju Kanada.

Lalu, dia meminta dicarikan orang yang mau menemani Cerena di pesawat yang dijadwalkan terbang Senin 10 Februari 2020.

Jika rencana itu berhasil, Amelia Pan akan terbang ke Trento, Ontario, untuk tinggal di fasilitas karantina dengan putri kecilnya tersebut.

Sebelum virus corona mewabah, Amelia Pan mengatakan, dia bahkan merasa senang tetap bertahan di Kanada. Namun, akhirnya menyadari bahwa dia melakukan hal yang keliru.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler