Taliban Perintahkan Para Pemilik Toko di Afghanistan untuk Mencopot Kepala Manekin: Bertentangan dengan Hukum

6 Januari 2022, 18:15 WIB
Taliban dilaporkan memerintahkan para pemilik toko di Afghanistan untuk menccopot semua kepala manekin wanita. /Reuters/

PR DEPOK – Laporan terbaru menyebutkan bahwa Taliban telah memerintahkan para pemilik toko di Afganistan barat untuk mencopot semua kepala manekin.

Pencopotan kepala manekin itu karena Taliban bersikeras bahwa patung seukuran manusia itu melanggar hukum.

Sebelumnya, sebuah video viral menunjukkan para pria Taliban menggergaji kepala plastik dari boneka wanita.

Kini usai melakukan pencopotan kepala manekin sendiri, Taliban dilaporkan meminta para pemilik toko untuk mencopot semua kepala manekin.

Baca Juga: Perkuat Chelsea Lagi, Tuchel Puji Penampilan Lukaku Usai Wawancara Kontroversi

Sejak kembali berkuasa pada Agustus, Taliban semakin memaksakan interpretasi mereka dan sangat membatasi kebebasan, terutama kebebasan perempuan dan anak perempuan.

“Kami telah memerintahkan pemilik toko untuk memotong kepala manekin karena ini bertentangan dengan hukum Syariah,” ujar Aziz Rahman, kepala Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di kota Herat, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

“Jika mereka hanya menutupi kepala atau menyembunyikan seluruh manekin, malaikat tidak akan memasuki toko atau rumah mereka dan memberkati mereka,” tambah Rahman.

Baca Juga: Persib Bandung Wajib Menang dalam Semua Laga Putaran Kedua BRI Liga 1 Indonesia

Ia mengutarakan hal itu setelah beberapa pedagang awalnya merespons dengan menutupi kepala manekin dengan kantong plastik atau jilbab.

Taliban sejauh ini tidak mengeluarkan kebijakan nasional tentang manekin atau patung. Di bawah interpretasi kelompok itu, penggambaran sosok manusia dilarang.

Selama pemerintahan pertama mereka pada 1990-an, Taliban memicu kemarahan global setelah meledakkan dua patung Buddha kuno.

Baca Juga: KNPI Soroti Kasus Ferdinand Hutahaean, Haris Pertama: Anti-Pancasila

Sejak merebut kekuasaan, mereka telah melarang anak perempuan dari sekolah menengah di beberapa provinsi sementara wanita sebagian besar telah dicegah bekerja di sektor publik dan dikeluarkan dari posisi pemerintah.

Pekan lalu, pihak berwenang di Kabul mengatakan wanita yang ingin melakukan perjalanan jarak jauh tidak boleh ditawari transportasi darat kecuali ditemani oleh kerabat dekat pria.

Kelompok ini telah meningkatkan penggerebekan terhadap penjual minuman keras, menangkap pecandu narkoba dan melarang musik.

Baca Juga: Ada Kisruh di Ruang Ganti Manchester United, Ralf Rangnick Diminta Temukan Keseimbangan Tim

Pengambilalihan Taliban telah menghancurkan ekonomi Afghanistan yang bergantung pada bantuan, dengan miliaran dolar aset dibekukan oleh Amerika Serikat dan bantuan internasional sebagian besar dihentikan.

Namun, Dewan Keamanan PBB pekan lalu mengadopsi resolusi yang diusulkan AS untuk membantu bantuan kemanusiaan menjangkau warga Afghanistan yang putus asa.

Namun mereka berusaha untuk menjaga dana dari tangan pemerintah Taliban, yang belum diakui oleh negara mana pun.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler