PR DEPOK - Intelijen Taliban membuang kurang lebih 3.000 liter minuman keras hasil penggerebekan ke terusan Kabul pada 2 Januari 2022.
Pemerintahan Taliban yang kini berkuasa kembali di Afghanistan memang gencar melalukan penggerebekan minuman keras.
Melalui tim intelijennya, Taliban berhasil menahan 3 bandar besar dan setidaknya 3000 liter minuman keras setelah operasi pemberantasan miras yang digelar dalam beberapa pekan.
Baca Juga: Mengenal Gloria Elsa Hutasoit, Sosok Perias Jenazah yang Rela Tak Dibayar karena Nazar
Afghanistan di bawah kepemimpinan Taliban memang bersikap keras pada masalah minuman keras. Bahkan lebih keras dibanding rezim sebelumnya.
Dilansir dari Hindsutan Times oleh PikiranRakyat-Depok.com, Intelijen Afghanistan menyatakan bahwa negara mereka sudah sepatutnya menjauhi hal-hal berbau minuman keras karena menerapkan hukum islam.
"Setiap muslim sudah sepatutnya menjauhi keterlibatan dengan miras baik itu dalam produksi atau pendistribusian," kata akun twitter intelijen Taliban.
Sebenaranya konsumsi dan jual-beli miras memang sudah jadi hal terlarang di Afghanistan.