PR DEPOK – Taiwan mengatakan bahwa pihaknya akan menciptakan dana Rp2,8 miliar untuk diinvestasikan di industri Lithuania.
Selain itu, Taiwan juga mengungkapkan rencana untuk meningkatkan perdagangan bilateral dengan Lithuania.
Pasalnya, saat ini Lithuania tengah mendapat tekanan diplomatik dari Tiongkok akibat hubungannya dengan Taiwan.
Lithuania berada di bawah tekanan dari Tiongkok untuk membalikkan keputusannya tahun lalu dalam mengizinkan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri untuk membuka kantor kedutaan de facto di Vilnius dengan namanya sendiri.
Beijing mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, tidak memenuhi syarat untuk hubungan diplomatiknya sendiri dengan negara lain.
Representasi Taiwan di negara lain, kecuali Somaliland yang tidak dikenal, dinamai menurut ibu kota Taipei.
Tiongkok pada Agustus menarik duta besarnya dan pada November menurunkan hubungan diplomatik dengan Lithuania.
Mereka juga menekan perusahaan seperti raksasa suku cadang mobil Jerman Continental untuk berhenti menggunakan komponen buatan Lithuania.
Perdagangan langsung Lithuania dengan Tiongkok bersifat, tetapi ekonomi berbasis ekspornya adalah rumah bagi ratusan perusahaan yang membuat produk seperti furnitur, laser, makanan dan pakaian untuk perusahaan multinasional yang menjual ke Tiongkok.
Dana investasi strategis akan didanai oleh dana pembangunan nasional Taiwan dan akan didukung oleh bank sentral Taiwan, menurut kepala kantor perwakilan Taiwan di Lithuania, Eric Huang, dalam konferensi pers online.
Baca Juga: Lahir Prematur, Lesti Kejora Menangis Baju yang Dibeli untuk Baby L Kebesaran
"Kami akan membentuk dana sesegera mungkin dan kami berharap tahun ini kami akan memiliki beberapa hasil nyata. Saya dapat membayangkan prioritas utama pertama adalah semikonduktor, laser (dan) bioteknologi," kata Huang, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.
Taiwan telah mengalihkan 120 kontainer pengiriman dari Lithuania yang diblokir oleh Tiongkok ke pasarnya, dan akan mengambil sebanyak mungkin.
Taiwan juga akan mempercepat proses persetujuannya untuk buku harian Lituania dan ekspor biji-bijian ke Taiwan, dan akan berusaha untuk menghubungkan bisnis Lituania ke dalam rantai pasokan Taiwan.
“Mengintegrasikan industri laser Lithuania ke dalam manufaktur semikonduktor di Taiwan adalah kemungkinan lain,” kata Huang.
Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan Tseng Hou-jen menyebut tanggapan Tiongkok terhadap Lithuania yang memungkinkan Taiwan untuk membuka perwakilan dengan namanya sendiri tidak proporsional.
"Menyebut Taiwan sebagai Taiwan bukan merupakan pelanggaran terhadap kebijakan Satu China. AS dan UE menyebut Taiwan sebagai Taiwan dalam dokumen resmi mereka, dan Tiongkok tetap diam," katanya.
"Tindakan Tiongkok tampaknya telah menargetkan apa yang dianggapnya sebagai negara yang rentan, untuk keuntungan politiknya. Tetapi menyerah bukanlah cara terbaik dalam menangani pengganggu," tegasnya.***