Kisah Pasien ke-31 di Korea Selatan, Sebarkan Virus Corona saat Ucapkan 'Amin' hingga Hanya Berobat ke RS Tradisional

28 Februari 2020, 09:35 WIB
AKSI pasien ke-31 di Daegu, Korea Selatan menyebabkan wabah virus corona semakin mewabah.* /Foto Istimewa PR

PIKIRAN RAKYAT - Penyebaran virus corona besar-besaran yang terjadi di Daegu disinyalir disebabkan oleh pasien postif virus corona ke-31 di Korea Selatan.

Saat ini, data terakhir dari The Korea Herald menunjukkan pasien positif virus corona di Korea Selatan mencapai angka 1.766 orang, sementara pasien tewas mencapai angka 13 orang.

Pasien ke-31 ini merupakan seorang wanita pengikut sekte agama di Gereja Shincheonji Yesus di Daegu. Wanita ini cukup banyak menarik perhatian lantaran sikapnya yang kurang kooperatif dengan otoritas kesehatan Korea Selatan saat pemeriksaan.

Menurut penuturan dari An (27), seorang mahasiswa Teologi yang cukup mengenal budaya dan dogma agama yang diajarkan gereja tersebut pada para jemaatnya, gerak-gerik setiap jemaah dari Gereja Shinchenoji Yesus memang harus disembunyikan dari orang lain.

Baca Juga: Armadillo Prasejarah Seukuran Mobil Ditemukan di Dasar Sungai Kering 

Hal-hal yang dilakukan oleh pasien ke-31 setelah dirinya suspect virus corona memang menunjukkan dengan jelas bahwa dia merupakan salah satu jemaah gereja di sana.

Setelah suspect virus corona, pasien seharusnya mulai memperhatikan penyebaran virus dan mengarantina diri sendiri demi keselamatan bersama. Namun, pasien ke-31 ini justru "membangkang" ketentuan yang harus dilakukan.

Pada 18 Februari 2020, ketika pasien ke-31 ini telah diperiksa namun belum mendapatkan hasil dari tes virus corona, dirinya pergi menghadiri sebuah gereja di Kota Daegu. Dia akan menetap di gereja selama kurang lebih dua jam ketika beribadah.

Kepala Kontrol Penyakit Korea Selatan, Jeong Eun Kyeong menyatakan bahwa gereja menerima ribuan jemaah. Di dalam gereja, para jemaah akan duduk di ruangan yang sama, bernafas, melakukan kontak fisik bahkan mengeluarkan ludah ketika bersin.

Baca Juga: Waspada, Jenggot Bentuk Ini Dapat Membuat Anda Lebih Berpotensi Tertular Virus Corona 

Kondisi ini yang kemudian disoroti lantaran pasien ke-31 yang tengah suspect virus corona mendatangi sebuah kerumunan dan menyebarkan virus kepada ratusan orang di sana.

“Kamu akan berjarak lima centimeter saja dari orang yang duduk di sebelahmu dan harus mengatakan ‘Amin’ setelah pendeta mengucapkan kalimat doa. Gereja adalah lingkungan terbaik untuk penyebaran virus,” kata An.

Mengucapkan kata "Amin" pada setiap doa yang dipanjatkan sang pendeta membuat kemungkinan besar air ludah yang dikeluarkan oleh pasien ke-31 menyebar kemana-mana di ruangan itu.

Dalam sebuah wawancara media, pasien ke-31 menyangkal bahwa dirinya menolak untuk diuji kesehatan oleh otoritas kesehatan.

Baca Juga: Waspada, Jenggot Bentuk Ini Dapat Membuat Anda Lebih Berpotensi Tertular Virus Corona 

Hal tersebut dibenarkan oleh pihak otoritas kesehatan setempat bahwa dia pergi memeriksakan dirinya, namun pasien ke-31 pergi ke rumah sakit obat tradisional di Daegu untuk memeriksakan kesehatannya, bukan rumah sakit modern yang telah paham betul dengan gejala virus corona.

Kini perawat rumah sakit obat tradisional di Daegu yang didatangi pasien ke-31 juga positif virus corona.

Di tengah tubuhnya yang positif terjangkit virus corona, pasien ke-31 ini justru pergi lagi ke acara yang penuh dengan keramaian yakni ke sebuah pernikahan dengan sajian prasmanan di hotel dan ke kebaktian di sebuah gereja yang menuntutnya untuk menyebarkan air ludahnya dengan kata "Amin" di sana.

Dalam 36 tahun sejarah berdirinya sekte agama ini, Gereja Shincheonji Yesus yang berpusat di Daegu ini telah menyumbang ratusan jemaahnya untuk wabah virus SARS beberapa tahun ke belakang.

Baca Juga: Seorang Pekerja Migran Indonesia Positif Terinfeksi Virus Corona di Taiwan 

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, salah satu jemaat tersebut mengaku tengah melakukan karantina mandiri sesuai standar pemerintah.

Sementara itu, Wuhan, sebuah kota di Tiongkok yang menjadi lokasi pertama penemuan virus corona juga memiliki sebuah sekte agama yang berpusat di Kuil Taberbakel Kesaksian. Lima atau enam jemaat gereja di sana juga positif terinfeksi virus corona bersama dengan pasien ke-31 dari Korea Selatan.

Pemimpin gereja di Wuhan, Mesias Lee Man Hee mengklaim bahwa wabah virus corona di Korea Selatan merupakan perbuatan iblis.

“Kasus penyakit ini adalah perbuatan iblis demi menghentikan pertumbuhan cepat Gereja Shincheonji Yesus,” kata Lee

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Baru, Jokowi Perintahkan Segera Selesaikan Semua 'Payung' Hukum yang Dibutuhkan 

Bagi penduduk Korea Selatan, tetap saja Gereja Shincheonji Yesus menjadi pelaku utama dari gencarnya virus corona yang mewabah di sana.

Gereja Shincheonji Yesus menjalankan praktek ibadah yang amat tertutup dan taktik rekrutmen jemaatnya juga cukup agresif. Hal itu masih menjadi sebuah kontroversi bagi komunitas agama di Korea Selatan.

Jemaat baru harus meninggalkan rumah dan tinggal di asrama sebagai bagian dari inisiasi. Banyak jemaat Gereja Shincheonji Yesus yang memutuskan hubungan dengan keluarga mereka dan mulai secara agresif merekrut anggota baru.

Menurut situs webnya, pengikut harus menjalani enam bulan kelas dan menyelesaikan ujian tertulis sebelum bergabung dengan gereja.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: THE KOREA HERALD

Tags

Terkini

Terpopuler