Indonesia Dukung Penuh Komitmen Perdamaian AS-Taliban

1 Maret 2020, 15:05 WIB
MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri undangan agenda penandatanganan kesepakatan perdamaian antara Amerika Serikat dan Taliban di Doha, Qatar.* /Kemenlu RI/

PIKIRAN RAKYAT - Indonesia sudah sejak lama menjadi negara anggota co-fasilitator bagi perdamaian antara Amerika Serikat dengan Taliban bersama negara lainnya di antaranya Jerman, Norwegia, Qatar, dan Uzbekistan.

Sejak Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meminta secara langsung kepada Presiden Joko Widodo untuk mendukung terwujudnya perdamaian di Afghanistan, Indonesia semakin giat berkontribusi meluncurkan upaya-upaya tersebut.

Pada Sabtu, 29 Februari 2020, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memenuhi undangan sebagai wakil Indonesia dalam agenda penandatanganan kesepakatan perdamaian antara Amerika Serikat dan Taliban yang digelar di Doha, Qatar.

Selain itu di sela-sela kunjungannya ke Doha, Retno Marsudi juga menggelar pertemuan bilateral dengan Menlu Norwegia, Qatar, Uzbekistan, utusan khusus Presiden Amerika Serikat untuk Afghanistan, utusan khusus dari Jerman, dan Inggris untuk Afghanistan.

Baca Juga: Mengenal Super-spreader dan Perannya dalam Penyebaran Virus corona 

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Kementerian Luar Negeri, Retno Marsudi menjelaskan bahwa penandatanganan kesepakatan perjanjian antara Amerika Serikat dan Taliban sekaligus menjadi permulaan yang baik bagi proses perdamaian untuk Afghanistan.

Selain itu, negara-negara co-fasilitator juga berkomitmen untuk memberi dukungan penuh terhadap proses perdamaian di Afghanistan.

Retno Marsudi menyebut masyarakat internasional juga harus turut memberi dukungan upaya perdamaian sebagai implementasi dari perjanjian damai tersebut.

Perjanjian damai dinyatakan berhasil saat konflik dan segala bentuk tindak kekerasan di Afghanistan dihentikan atau menurun intensitasnya.

Baca Juga: Refill Station Jadi Alternatif ketika Belanja demi Kurangi Sampah Plastik 

Indonesia sebagai anggota co-fasilitator fokus terhadap 2 elemen penting dalam proses perdamaian di Afghanistan yaitu peran ulama dan peran perempuan untuk mendorong perdamaian di Afghanistan.

Sebagai langkah nyata dari peran fasilitator perdamaian, Retno Marsudi meluncurkan Indonesia-Afghan Women Solidarity Network demi mendorong tercapainya perdamaian karena menurutnya yang bisa mewujudkan perdamaian adalah masyarakat Afghanistan sendiri.

“Saya akan terbang malam ini ke Kabul untuk meluncurkan Indonesia-Afghan Women Solidarity Network bersama dengan tokoh perempuan Indonesia untuk membahas pemberdayaan perempuan dalam mendorong perdamaian di Afghanistan,” tutur Retno.

Selain itu, Retno Marsudi juga membahas dukungan dan perkembangan isu perjuangan Palestina dengan Menlu Uzbekistan dan utusan khusus Inggris untuk Afghanistan dan Timur Tengah.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler