Kembali Tuai Kritik, Kantor PM Inggris Boris Johnson Dituduh Gelar Pesta Saat Ratu Elizabeth Berkabung

15 Januari 2022, 12:18 WIB
Kantor PM Inggris Boris Johnson kembali dituduh menggelar pesta saat pembatasan, kali ini ketika Ratu Elizabeth berkabung. /Adrian Dennis/Pool via REUTERS

PR DEPOK – Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson dan staf di kantornya kembali mendapat tuduhan pelanggaran lockdown dengan mengadakan pesta.

Kini, Boris Johnson dan stafnya dituduh telah melakukan pesta saat Ratu Elizabeth berkabung atas kepergian suaminya, Pangeran Phillip, tahun lalu.

Media Inggris melaporkan bahwa dua pesta minuman diadakan di kediaman resmi Boris Johnson pada 16 April 2021.

Pesta yang dilakukan Boris Johnson dan stafnya itu melanggar batas pertemuan sosial di bawah pembatasan virus Corona yang berlaku saat itu.

Baca Juga: Ivan Gunawan Pamer Kulkas Baru dengan Harga Fantastis, Maharani Kemala: di-Endorse Siapa?

Boris Johnson berada di kediaman negara hari itu, menurut media lokal, yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Sekitar 30 orang dilaporkan menghadiri acara tersebut dan menikmati minum dan menari. Pertemuan dikatakan digelar di taman Downing Street sebelum selesai pada dini hari.

Keesokan harinya, Ratu Elizabeth mengucapkan selamat tinggal kepada Pangeran Philip, 99.

Baca Juga: Sang Istri Ungkap Kondisi Terkini Pak Ogah yang Sempat Masuk UGD Kembali: Alhamdulillah Agak Seger

Gambar Ratu Elizabeth yang duduk sendirian di gereja pada upacara peringatan mendiang suaminya adalah salah satu gambar paling mencolok di Inggris di bawah pembatasan virus.

Staf di pesta dilaporkan pergi ke supermarket terdekat untuk mengisi koper dengan alkohol, menggunakan laptop untuk memutar musik di ruang bawah tanah Downing Street.

Mereka juga disebut memecahkan ayunan yang digunakan oleh putra perdana menteri di tengah pesta pora.

Baca Juga: Link Live Streaming Aston Villa vs Manchester United di Liga Inggris Minggu, 16 Januari 2022 Pukul 00.30 WIB

Saat itu, warga Inggris tidak diperbolehkan bersosialisasi di dalam ruangan, kecuali dengan orang-orang dari rumah tangganya atau yang disebut support bubble.

Orang dapat bersosialisasi di luar ruangan, tetapi dalam kelompok hingga enam orang, atau dua rumah tangga dengan ukuran berapa pun.

Atas laporan itu, kantor Boris Johnson meminta maaf kepada Ratu Elizabeth dan keluarga kerajaan.

Baca Juga: Puput Sudrajat Datangi Polda Metro Jaya, Netizen Justru Salfok dengan Ucapan Awak Media

"Sangat disesalkan ini terjadi pada saat berkabung nasional dan No. 10 Downing Street telah meminta maaf kepada Istana," kata juru bicara perdana menteri kepada wartawan.

Boris Johnson, yang menang telak dalam pemilihan umum pada 2019, menghadapi krisis paling parah dari jabatan perdana Menteri.

Ia memiliki serangkaian skandal di tengah meningkatnya laporan tentang pertemuan yang melanggar lockdown.

Baca Juga: Ratusan Ribu Umat Hindu Nekat Mandi Suci di Sungai Gangga Meski Kasus Covid-19 Melonjak Sebulan Terakhir

PM Inggris itu sebelumnya mengakui dia menghadiri pesta di kediaman resminya pada Mei 2020, dan meminta maaf.

Polisi Inggris mengatakan bahwa mereka tidak akan menyelidiki dugaan kejadian di Downing Street kecuali penyelidikan internal pemerintah yang sedang berlangsung menemukan bukti potensi pelanggaran pidana.

Pihak oposisi telah meminta Johnson untuk mengundurkan diri, menyebut pria berusia 57 tahun itu sebagai penipu yang menuntut warga Inggris mengikuti beberapa aturan paling ketat dalam sejarah negara itu saat dia dan stafnya berpesta.

Baca Juga: JIS Bisa Dikunjungi Mulai 14 Januari hingga 26 Maret, Mustofa Nahrawardaya: Jangan Sampai Pembenci Anies...

Sejumlah kecil tapi terus bertambah di Partai Konservatifnya sendiri telah menggemakan seruan itu, khawatir hal itu akan merusak prospek pemilihannya.

Boris Johnson telah memberikan berbagai penjelasan dari para pihak, termasuk sebelumnya mengeluarkan bantahan bahwa ada aturan yang dilanggar.

Dalam beberapa hari terakhir, dia telah mengakui kemarahan publik atas kemunafikan pemerintahannya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler