Adakan Pesta di Tengah Pemakaman Pangeran Philip, PM Inggris Boris Johnson Meminta Maaf kepada Ratu Elizabeth

15 Januari 2022, 15:55 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. /Reuters

PR DEPOK - Kantor Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta maaf kepada Ratu Elizabeth II atas pesta yang digelar di tengah malam pemakaman mendiang Pangeran Philip.

Diketahui sebelumnya, para staf Kantor Perdana Menteri Inggris mengadakan pesta hingga larut malam di Downing Street pada malam pemakaman Pangeran Philip.

Tak hanya dianggap melanggar etika ratu dan kerajaan, pesta yang diadakan Kantor Perdana Menteri Inggris itu diduga melanggar aturan pembatasan Covid-19.

Baca Juga: WHO Rekomendasi 2 Obat untuk Covid-19, Salah Satunya Obat Rematik Baricitinib

"Sangat disesalkan ini terjadi pada saat berkabung nasional. Kami telah meminta maaf kepada Istana," kata juru bicara Boris Johnson seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari SBS News pada Sabtu, 15 Januari 2022.

Juru bicaranya menambahkan bahwa Boris Johnson tengah berada di kediaman negara Chequers pada hari itu dan ia tidak diundang pada pertemuan apapun.

Setelah membangun karier politik dengan melanggar norma-norma yang diterima, saat ini Johnson berada di bawah tekanan yang semakin besar dari beberapa anggota parlemennya sendiri untuk berhenti menjabat.

Baca Juga: Jelang Pra Musim MotoGP, Aparat Lakukan Patroli di Mandalika

Para penentang mengatakan Johnson tidak layak untuk memerintah dan telah menyesatkan parlemen dengan menyangkal pedoman Covid-19.

Menurut laporan surat kabar setempat, pesta pora terjadi ketika para staf pergi ke supermarket terdekat untuk membeli banyak minuman alkohol.

Sementara itu, Ratu Elizabeth II tengah mengadakan acara ucapan selamat tinggal kepada Pangeran Philip, suaminya yang meninggal pada usia 99 tahun.

Baca Juga: Update Gempa Banten, Pertamina Tegaskan Pasokan BBM Terkendali di Daerah Terdampak

Mengenakan pakaian dan masker hitam berpotongan putih, Ratu Elizabeth yang berusia 95 tahun membuat sosok yang menyentuh saat ia duduk sendirian dengan mematuhi aturan Covid-19 selama upacara pemakaman di Kastil Windsor.

Menurut laporan terpisah, polisi Inggris mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menyelidiki pesta yang diadakan di Kantor Perdana Menteri Inggris kecuali penyelidikan internal pemerintah menemukan bukti potensi pelanggaran pidana.

Akibat dari insiden tersebut, para kritikus telah meminta Perdana Menteri Inggris itu untuk mengundurkan diri secepatnya.

Baca Juga: Vicky Prasetyo Buka Suara Soal Kabar Hubungannya dengan Kalina Oktarani: dari Pribadi Aku Belum Ada Talak

"Sayangnya, posisi perdana menteri menjadi tidak dapat dipertahankan"

"Waktunya tepat untuk meninggalkan panggung," ujar anggota parlemen Partai Konservatif Andrew Bridgen.

Johnson memberikan berbagai penjelasan dari para pihak, mulai dari penyangkalan bahwa ada aturan yang dilanggar hingga mengungkapkan pemahaman atas kemarahan publik atas daftar kebohongan.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Terjadi, Luhut Minta Pakar Siapkan Skenario Atasi Omicron di Indonesia

Boris Johnson menghadapi tahun yang sulit, mulai dari Covid-19, inflasi yang melonjak, tagihan energi yang membengkak, kenaikan pajak, hingga persiapan pemilihan umum pada Mei mendatang.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: SBS News

Tags

Terkini

Terpopuler