PR DEPOK - Pemerintah Tonga mengkonfirmasikan bahwa ada sekitar tiga orang warganya yang tewas dalam letusan gunung berapi di bawah laut Pantai Tonga pekan lalu.
Selain itu akibat dari letusan gunung berapi, gelombang tsunami hingga 15 meter menghantam Pantai Barat kelompok Pulau Tongatapu dan Ha'apai dan menyebabkan kerusakan parah.
Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Kyodo News, tiga korban tewas itu diantaranya, dua orang warga Tonga dan satu orang warga Inggris dan sisanya mengalami luka-luka.
Seorang wanita berusia 65 tahun dari pulau Mangga dan seorang pria berusia 49 tahun dari pulau Nomuka telah teridentifikasi sebagai dua korban yang berasal dari Tonga.
Baca Juga: Cara Daftar Bansos Rp3 Juta Online 2022 Lewat HP di Aplikasi Cek Bansos
Sementara untuk satu orang asal Inggris diketahui ialah seorang wanita berusia sekitar 50 tahun yang ditemukan di pinggir pantai kemungkinan karena tersapu oleh ombak.
Pemerintah masih melakukan pencarian, penilaian kerusakan serta operasi pencarian dan penyelamatan korban. Komunitas terbatas juga telah dibuat antara Pulau Tongatapu.
Lalu Ibu Kota Nuku'alofa dan dua kelompok utama lainnya. Di sisi lain kontak masih belum terjalin dengan kelompok Pulau paling utara, Niuas.
Baca Juga: UU IKN Resmi Disahkan oleh DPR, Yan Harahap: Timing Pemindahan Harus Tepat
Namun, nampaknya Niuas dianggap memiliki resiko lebih rendah, karena jaraknya relatif lebih jauh dari Gunung Berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai.
Kemudian sebuah kapal patroli angkatan laut Tonga telah membawa sebuah pertolongan pertama dan persediaan termasuk air, makanan dan tenda.
Semuanya telah dikerahkan ke pulau-pulau Ha'apai, yang paling dekat dengan gunung berapi, pada hari Minggu lalu.
Selanjutnya diikuti oleh kapal angkatan laut yang membawa tim kesehatan dan sumber daya tambahan.
Setelah kerusakan parah diamati di beberapa pulau kecil terluar, semua rumah hancur di dataran rendah pulau Mangga dan hanya dua yang tersisa di pulau Fonoifua.
Kerusakan parah juga terjadi di pulau Nomuka. Untuk Pulau Tongatapu, puluhan rumah rusak dan hancur, termasuk desa Kanokupolu di pantai barat.
Pemerintah menegaskan bahwa pasokan air saat ini telah terpengaruh oleh abu vulkanik. Sehingga pihaknya mulai melakukan pencatatan untuk memastikan pasokan air minum yang aman.***