Anggota Keluarga Diplomat Amerika Serikat di Ukraina Telah Diperintahkan Pulang Menyusul Rencana Invasi Rusia

24 Januari 2022, 14:17 WIB
Ilustrasi. Anggota keluarga diplomat Amerika Serikat di Ukraina telah diperintahkan untuk pulang menyusul adanya rencana invasi Rusia. /Unsplash.com/Caleb Fisher.

PR DEPOK - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan perintah agar semua anggota keluarga pegawai di Kedutaan Besar di Kyiv untuk segera meninggalkan Ukraina.

Sementara itu, pihaknya mengizinkan dan memberikan pilihan kepada para pegawai kedutaan secara sukarela untuk memilih pergi maupun tinggal.

“Keberangkatan resmi memberi karyawan kedutaan pilihan untuk pergi jika mereka mau," bunyi keterangan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Ukraina.

Baca Juga: Hilirisasi Batu Bara Menjadi DME Dimulai, Presiden Jokowi: Kita Mulai Groundbreaking

"Sedangkan keberangkatan wajib bagi anggota keluarga untuk meninggalkan negara itu (Ukraina)," lanjutnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Epoch Times pada Senin, 24 Januari 2022.

Status keberangkatan pada diplomat dan pegawai lainnya di kedutaan akan ditinjau paling lambat 30 hari, Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Ukraina menambahkan.

Menurut pembaruan terbaru kedutaan di media sosial, keputusan Departemen Luar Negeri merupakan peringatan khusus datang ketika Rusia terus berlanjut mengerahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina.

Baca Juga: Robert Alberts Tegaskan Semua Punggawa Persib Wajib Lakukan Prokes Ketat

Dikatakan bahwa Kedutaan Besar tetap buka dengan layanan konsuler yang sesuai dengan pembatasan Covid-19 akan berlanjut tanpa perubahan, atau berdampak pada komitmen dalam menemukan solusi diplomatik terhadap peningkatan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken, setelah pembicaraan dengan mitranya dari Rusia, bahwa negaranya telah menjelaskan akan mempertimbangkan setiap gerakan jika Rusia melintasi perbatasan Ukraina.

Di sisi lain, parlemen Rusia tengah dalam pengumpulan suara mayoritas untuk meminta Kremlin mengakui kemerdekaan wilayah Donetsk dan Luhansk yang diperebutkan di Ukraina.

Baca Juga: Dukungan Makin Meluas, Erick Thohir Ungkap Tak Ingin Maju Capres 2024: Mimpi Jangan Ketinggian, yang Pas

Jika didukung oleh Kremlin, maka langkah tersebut dapat menyebabkan peningkatan ketegangan regional dan Rusia akan menghadapi sanksi ekonomi yang bersifat menghukum.

Menurut Kedutaan Besar Amerika Serikat, mengingat intelijen sekutu bahwa aksi militer oleh Rusia bisa datang kapan saja, pengumuman tersebut diperuntukkan dapat membantu warga Amerika lainnya dalam membuat rencana ke depan.

“Kami terus menegaskan kembali dukungan terhadap rakyat Ukraina sambil berkomitmen pada salah satu prioritas tertinggi Departemen Luar Negeri," ujar kedutaan Amerika Serikat.

Baca Juga: Edy Mulyadi Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Ruhut Sitompul: Harus Segera Diborgol Polisi

"Bahwa keselamatan dan keamanan diplomat serta warga negara Amerika Serikat lainnya adalah prioritas kami," jelasnya.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat juga telah menerbitkan peringatan dilarang bepergian ke wilayah Ukraina dan Rusia, termasuk wilayah Krimea, Donetsk, Luhansk, dengan alasan ancaman keamanan.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: The Epoch Times

Tags

Terkini

Terpopuler