Ribuan Warga Amerika Lamar Jadi Astronot NASA untuk Perjalanan ke Bulan dan Mars

2 April 2020, 13:41 WIB
NASA akan kembali daratkan astronotnya ke Bulan pada 2024 mendatang. /DOK. NASA

PIKIRAN RAKYAT - Ribuan warga Amerika telah berinisiatif melamar menjadi astronot NASA baru untuk tujuan pendaratan luar angkasa di Bulan dan Mars.

Badan antariksa milik Amerika Serikat itu mengatakan bahwa lebih dari 12.000 orang telah menjawab panggilan untuk menjadi bagian dari generasi baru astronot yang akan menjelajahi Bulan dan berusaha menuju ke Mars.

Para pelamar menjawab panggilan dari NASA atas lowongan pekerjaan tersebut. Mereka yang melamar berpikir akan bisa menjadi bagian dari misi menjelajahi luar angkasa tersebut.

Namun, para pelamar harus memenuhi proses rekrutmen paling ketat yang pernah ada untuk pekerjaan seorang astronot.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Kabar Tiongkok Kirimkan Baju Bekas Pasien Virus Corona 

NASA juga meningkatkan persyaratan pendidikan bagi pelamar dari gelar sarjana menjadi gelar master dalam bidang sains, teknologi, matematika atau bidang teknik.

Kandidat yang paling memenuhi syarat akan diundang ke Johnson Space Center NASA, di mana mereka akan menjalani wawancara dan tes medis sebelum kandidat yang sukses diumumkan pada musim panas mendatang.

Jika mereka berhasil, para astronot akan menjalani dua tahun pelatihan awal yang akan membuat mereka belajar keterampilan termasuk sistem pesawat ruang angkasa dan ilmu luar angkasa lainnya serta berlatih kerja sama tim.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari situs Independent, dilaporkan bahwa NASA siap mengirim astronot baru ke Stasiun Luar Angkasa Internasional menuju ruang angkasa.

Baca Juga: WNI di Eropa Ceritakan Suka Duka saat Lockdown Akibat Virus Corona 

Para kandidat yang berhasil lolos akan bekerja untuk mempersiapkan umat manusia dalam perjalanan ke Bulan dan Mars.

NASA berencana untuk mengirim wanita pertama dan seorang pria ke permukaan bulan pada tahun 2024. Serta berencana mendirikan pangkalan Bulan pada tahun 2028.

Pangkalan itu dikatakan akan menjadi tempat transit awal untuk melanjutkan akan mengirim manusia ke Mars pada tahun 2030-an.

"Kami telah memasuki era baru eksplorasi ruang angkasa dengan program Artemis.

"Kami senang melihat begitu banyak orang Amerika yang luar biasa mendaftar untuk bergabung dengan kami," kata administrator NASA, Jim Bridenstine dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Rapid Test Virus Corona di Stadion GBLA Kota Bandung Batal, Polisi Ungkap Alasannya 

"Kelas astronot Generasi Artemis berikutnya akan membantu kami menjelajahi lebih banyak Bulan daripada sebelumnya dan membawa kami ke Planet Merah (Mars)," ungap Bridenstine.

Pengumuman perekrutan itu menunjukkan data pelamar berasal dari setiap negara bagian AS serta Distrik Columbia dan empat wilayah AS.

Jumlah pelamar tersebut merupakan jumlah terbesar kedua yang pernah dicatat oleh NASA.

Gelombang pelamar pertama mencetak rekor 18.000 pelamar yang ditetapkan untuk kelas astronot baru-baru ini, yang lulus pada awal tahun ini.

Agensi mengatakan bahwa jumlah pelamar yang besar untuk menjadi astronot memungkinkannya untuk memilih astronot terbaik.

Baca Juga: Setelah Aplikasi PeduliLindungi, Kini Pemerintah Rilis 10 Rumah Aman 

"Kami dapat membangun korps astronot yang kuat di NASA karena kami memiliki kumpulan pelamar yang kuat untuk dipilih," kata Anne Roemer, Manajer Astronaut Selection Board dan direktur sumber daya manusia di Johnson.

“Hal yang luar biasa melihat keragaman pendidikan, pengalaman, dan keterampilan yang terwakili dalam pelamar kami. Kami sangat senang untuk mulai meninjau aplikasi astronot untuk mengidentifikasi kelas calon astronot berikutnya," tutur Anne Roemer.

Sejak 1960-an, sekitar 350 orang telah dipilih untuk dilatih sebagai kandidat astronot.

Ada 48 orang di korps astronot aktif, tetapi NASA mengatakan bahwa itu akan membutuhkan lebih banyak karena akan banyak proyeksi penjelajahan ke berbagai tujuan sekaligus, termasuk Bulan dan seterusnya.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler