KABAR BAIK, AS Sukses Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Tikus

3 April 2020, 20:57 WIB
ILUSTRASI vaksin, suntikan, obat.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Saat ini, para ahli di seluruh dunia tengah berburu dengan waktu untuk mengembangkan vaksin yang mampu membunuh virus corona.

Melihat kondisi saat ini di dunia yang semakin mengkhawatirkan akibat pandemi virus corona, maka peneliti mempercepat penelitian vaksin tersebut.

Universitas Pittsburgh di Amerika Serikat (AS) contohnya yang dikabarkan sukses melakukan uji coba vaksin corona pada tikus.

Uji coba yang diberikan melalui patch seukuran ujung jari ini menunjukkan tanda-tanda dapat menginduksi respons kekebalan terhadap virus corona, yang mungkin bisa mencegah infeksi.

Baca Juga: PSBB Belum Diterapkan, Wali Kota Depok Lebih Pilih Kampung Siaga Cegah Pandemi Corona 

Hingga kini, virus corona yang menyerang organ pernapasan tersebut telah membunuh lebih dari 55.000 orang dan menginfeksi lebih dari satu juta hanya dalam kurun waktu beberapa bulan.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, tim di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh mengatakan sebelumnya mereka juga pernah meneliti virus lain yang menyebabkan penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

“Kedua virus ini, yang terkait erat dengan SARS-CoV-2 (virus corona penyebab Covid-19), menunjukkan kepada kita bahwa protein tertentu, yang disebut spike protein, penting untuk mendorong kekebalan tubuh terhadap virus," ujar Andrea Gambotto, seorang profesor di Pittsburgh.

Lebih lanjut, Andrea mengatakan bahwa ia tahu persis bagaimana melawan virus corona ini.

Baca Juga: Depok Krisis VTM, Pelaksanaan PCR bagi Puluhan Pasien Positif Covid-19 Terhambat 

Ketika diuji coba pada tikus, vaksin prototipe yang disebut PittCoVacc ini dalam dua minggu menghasilkan sesuatu yang mereka sebut 'gelombang antibodi' terhadap virus corona.

Namun, tim peneliti di Universitas Pittsburgh memperingatkan karena hewan tersebut belum diteliti dalam waktu lama sehingga penelitian ini harus memperhitungkan berapa lama respons kekebalan terhadap virus corona ini.

Kabar baiknya, jika dibandingkan dengan uji coba vaksin MERS pada tikus, pada uji coba vaksin corona ini tingkat antibodi yang diproduksi cukup untuk menetralisir virus setidaknya selama satu tahun.

Tim peneliti mengatakan bahwa mereka berencana mulai menguji coba kandidat vaksin ke manusia dalam beberapa bulan ke depan.

Baca Juga: Cegah Virus Corona, Arab Saudi Tutup Penuh Akses ke Makkah dan Madinah 

Selain penelitian yang dilakukan tim Gambotto yang meyakini vaksin untuk virus corona akan segera tersedia dalam waktu dekat, beberapa penelitian lain juga tengah dilakukan.

Seperti dilansir dari Telegraph, Profesor Robin Shattock beserta timnya di Department of Infectious Disease di Imperial College London mengembangkan kandidat vaksin dalam waktu 14 hari.

Mereka telah menguji vaksin pada hewan sejak 10 Februari 2020 dan berharap dapat melakukan uji klinis jika mereka memperoleh pendanaan.

Di Amerika Serikat, kasus positif telah mencapai angka 254.442 pasien dengan 6.098 kematian dan 10.411 di antaranya sembuh.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler