PR DEPOK - Kasus terbaru Covid-19 dengan varian Omicron baru-baru ini dikabarkan telah menurun Amerika Serikat.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari NDTV, meskipun telah mengalami penurunan kasus Covid-19 varian Omicron, angka kematian harian masih meningkat.
Hal tersebut menambahkan, di Amerika Serikat dilaporkan rata-rata menyentuh angka 2.400 kematian perhari.
Jumlah kematian di Amerika Serikat akibat pandemi Covid-19 ini hampir melampaui angka 900.000, per hari Jumat kemarin, menurut pakar virus Covid-19 dari Universitas Johns Hopkins.
Pada pertengahan Desember 2021, angka kematian di Amerika Serikat telah mencapai 800.000, dalam kurun waktu hanya setengah bulan.
"Pasien rawat inap tetap tinggi, kami memperluas kapasitas tenaga kesehatan, hingga di beberapa wilayah negara," kata direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, Rochelle Walensky.
Kasus kematian akibat Covid-19 varian Omicron biasanya terjadi beberapa minggu, setelah pasien yang terjangkit terkena virus tersebut.
Hal tersebut menjelaskan, mengapa lonjakan kematian varian sebelumnya terjadi lebih lambat, daripada lonjakan kasus Covid varian Omicron.
Menurut informasi yang beredar, di wilayah Amerika Serikat hanya sekitar 64 persen warganya, yang telah melakukan vaksinasi lengkap.
Kurangnya kesadaran untuk divaksinasi, membuat negara Amerika Serikat memiliki kasus kematian Covid-19 terbanyak, dibandingkan dengan Brazil dan India, menurut data pemerintah AS.
Sebagai informasi, pandemi Covid-19 telah menewaskan sedikitnya 5,7 juta orang di seluruh dunia sejak dimulai pada Desember 2019, menurut penghitungan AFP per hari Jumat.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan jumlah korban sebenarnya bisa dua hingga tiga kali lebih tinggi, dari data yang disebutkan.
Maka dari itu, demi mengurangi angka kasus Covid-19 di Indonesia, masyarakat terus diingatkan dengan protokol kesehatan 5M.
Yaitu dengan selalu Mencuci tangan, Memakai masker, Menjauhi kerumunan, Menjaga jarak aman, dan Mengurangi mobilitas.***