Lebih dari Tragis, WHO Sesalkan 500.000 Kematian Covid-19 secara Global sejak Omicron Mewabah

9 Februari 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi Omicron yang telah menyebabkan 500.000 kematian Covid-19 secara global. /Pixabay/Alexandra_koch/

PR DEPOK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa, 8 Februari 2022 menyesalkan setengah juta kasus kematian Covid-19 yang telah tercatat sejak Omicron mewabah.

Menurut WHO, angka kematian Covid-19 yang disebabkan oleh Omicron tersebut sudah 'lebih dari tragis'.

Manajer insiden WHO Abdi Mahamud mengatakan, 130 juta kasus dan 500.000 kematian telah dicatat secara global sejak Omicron dinyatakan sebagai varian kekhawatiran pada akhir November.

Baca Juga: Saksikan Live Streaming Manchester City vs Brentford di Liga Inggris, Main Pukul 2.45 Dini Hari WIB

Sejak itu, Omicron dengan cepat mengambil alih Delta sebagai varian Covid-19 yang dominan di dunia karena lebih mudah menular, meskipun tampaknya menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah.

"Di zaman vaksin yang efektif, setengah juta orang meninggal, itu benar-benar sesuatu," kata Mahamud dalam interaksi langsung di saluran media sosial WHO.

"Sementara semua orang mengatakan Omicron lebih ringan, (mereka) melewatkan titik bahwa setengah juta orang telah meninggal sejak ini terdeteksi. Ini lebih dari tragis," ungkapnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Kamis, 10 Februari 2022: Libra, Rindu Pasangan

Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, mengatakan banyaknya kasus Omicron 'mengejutkan', sementara jumlah kasus dan kematian sebenarnya akan jauh lebih tinggi daripada yang diketahui.

“Itu membuat puncak-puncak sebelumnya terlihat hampir datar. Kita masih berada di tengah pandemi ini. Semoga kita semakin mendekati akhir," katanya.

Menurutnya, saat ini masih banyak negara yang belum melewati puncak Omicron mereka.

Baca Juga: Memilukan, Dua Adegan 'All of Us Are Dead' Ini Diyakini Berkaitan dengan Kisah Nyata Tragedi Feri Sewol

Van Kerkhove mengatakan dia sangat prihatin bahwa jumlah kematian telah meningkat selama beberapa minggu berturut-turut.

"Virus ini terus berbahaya," katanya.

WHO melacak empat sub-garis keturunan Omicron. Sementara sub-strain BA.1 dominan, BA.2 lebih mudah menular dan diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya kasus Omicron.

Van Kerkhove mengatakan sejauh ini tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa BA.2 mengakibatkan penyakit Covid-19 yang lebih parah daripada BA.1, tetapi menekankan bahwa itu masih "hari-hari awal" dalam pengumpulan bukti.

Baca Juga: Ferry Irawan Calon Suami Venna Melinda Jelaskan Kasus Athalla: Bukan Anak yang Membawa Pengaruh Buruk

Mahamud menambahkan, belum diketahui apakah seseorang bisa terinfeksi BA.1 dan BA.2 secara bersamaan.

Covid-19 telah menewaskan hampir 5,75 juta orang sejak muncul di China pada Desember 2019, menurut penghitungan AFP yang dikumpulkan dari sumber resmi pada Selasa.

Hampir 10,25 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan secara global hingga saat ini.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler