Pria dengan 42 Istri Meninggal Dunia, Cita-citanya Tercapai

23 April 2020, 11:36 WIB
FRANCISCO Tchikuteny Sabalo, pria dengan 42 istri berfoto bersama keluarga besarnya pada 2015.* /VOA/

PIKIRAN RAKYAT - Orang yang dijuluki Big Dad meninggal dunia, Selasa 14 April 2020. Kabar duka yang menyelimuti warga Luanda, Angola tersebut menarik perhatian publik.

Big Dad dikenal sebagai tokoh poligami di Angola. Tak hanya itu, dia juga terkenal sebagai seseorang yang sangat peduli terhadap pendidikan.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari VOA, pria bernama lengkap Francisco Tchikuteny Sabalo itu meninggal dunia pada usia 70 tahun. Sebelum meninggal dunia, dia telah berjuang melawan kanker prostat.

Baca Juga: Hank-ccine, Sesuatu dari Tom Hanks dan Rita Wilson Usai Sembuh dari Virus Corona

Ketika tutup usia, dia meninggalkan 42 istri, 156 anak, 250 cucu, dan 67 cicit.  Istri pertamanya, Eva Domingos Bartolomeu berharap semua keluarga tetap bersatu sepeninggal Francisco.

"Saya akan melakukan apa pun demi menafkahi anak-anak," ujar Eva.

Keluarga tersebut menghantungkan hidupnya pada aktivitas bertani dan beternak. Semua hasil pertanian mereka jual ke pasar-pasar. 

Di mata para pengikutnya, Francisco merupakan sosok panutan.

Baca Juga: Cek Fakta: Dari 30.000 Napi Dibebaskan, Dikabarkan Tak Ada Aktivis Islam, Simak Faktanya

Seorang pelayat mengatakan dia adalah manusia yang bertanggung jawab karena mengutamakan keluarga dan pendidikan.

Keinginan Francisco sebelum meninggal dunia adalah melihat beberapa anaknya mengenyam pendidikan sains dan teknologi.

Tiga anak perempuannya saat ini sedang mempelajari ilmu kedokteran dan dua putranya sedang belajar ilmu komputer, semuanya di tingkat sekolah menengah.

Salah seorang putranya, Lumbaneny Sabalo mengatakan ia sangat kehilangan sosok ayah.

"Ayah kami melakukan segalanya untuk kami pelajari dan dengan kematiannya kami tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kami, sekarang semuanya akan menjadi sulit bagi keluarga kami," katanya.

Baca Juga: Dinilai Tak Hargai Sejarah Korea Selatan, Tim Produksi Drama Terbaru Lee Min Minta Maaf

“Selama lebih dari setahun, dia mengupayakan pengobatan di Luanda dan beberapa tempat lain. Namun, dia memutuskan kembali ke kediamannya,” ujar Sabalo.

Francisco dikebumikan di pemakaman keluarga di Giraul do Meio, atau oleh warga lokal dikenal sebagai Pulau Mungongo, yang terletak di selatan kota pelabuhan Namibe.

Jenazahnya baru dimakamkan setelah lima hari kemudian. Banyak pelayat yang turut mengantar dia ke tempat peristirahatnya. Mereka mengabaikan imbauan pemerintah soal physical distancing di tengah pandemi virus corona. Acara pemakaman diiringi tangisan dan nyanyian para pelayat.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: VOA

Tags

Terkini

Terpopuler