#KimJongUnDead Puncaki Trending Twitter, Usai Media Hong Kong Klaim Kematiannya

26 April 2020, 09:50 WIB
KIM Jong Un.* /KNCA/

PIKIRAN RAKYAT - Sejak malam hingga pagi ini tagar #KimJongUnDead menjadi trending di media sosial twitter.

Kurang lebih sudah ada lebih dari 491 ribu twit dari netizen yang membahas kematian pemimpin Korea Utara itu.

Pasalnya, media dari berbagai negara memberikan spekulasi yang berlawanan terkait kondisi Kim Jong Un yang baru menjalani operasi kardiovaskular.

Sempat ramai dibicarakan di media sosial bahwa Kim Jong Un ada dalam kondisi vegetatif akibat matinya fungsi otak, terbaru, media Hong Kong mengklaim bahwa pemimpin Korea Utara itu telah meninggal.

Baca Juga: Dinasti Kim di Korea Utara Punya Sejarah Penyakit Misterius, Sekarang Giliran Kim Jong Un 

Dikutip dari Galamedia oleh Pikiranrakyat-depok.com pada Minggu, 26 April 2020, Direktur Vice HKSTV Hong Kong Satellite Television, Shijian Xingzou mengatakan, sebuah sumber mengabarkan kabar duka tentang meninggalnya Kim Jong Un.

Sementara, media mingguan Jepang, Shukan Gendai melaporkan bahwa Kim Jong Un kehilangan kemampuan bereaksi, dia sedang berada dalam kondisi kritis, dikatakan bahwa prosedur minor operasi jantung terlambat dan berujung kondisi vegetatif.

Kim Jong Un dilaporkan mengalami serangan jantung saat mengunjungi kota pinggiran sebelum pertengahan April.

Dia memegangi dadanya kemudian terjatuh. Dokter yang mendampingi saat itu berupaya memberi napas buatan dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Baca Juga: Virus Corona Ubah Tradisi Ramadhan di Dunia Sejak Ribuan Tahun Lalu 

Sensitivitas isu kesehatan Kim Jong Un membuat publik belum mendapat konfirmasi apa pun dari Pyongyang.

Sebelumnya, Tiongkok mengirim tim khusus berisikan tim medis guna memberikan nasehat terkait penanganan medis terhadap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Demikian delegasi yang terdiri atas anggota senior Partai Komunis Tiongkok untuk urusan internasional juga dikirim sejak pertengahan pekan lalu.

Namun Reuters melaporkan tak ada sumber yang memberi kepastian mengenai tujuan kepergian delegasi Tiongkok kali ini. Pihak Kementerian Luar Negeri Tiongkok juga belum memberikan tanggapan.

Baca Juga: Jadikan Simpanse Petugas Disinfeksi, Kebun Binatang Thailand Dikecam

Informasi awal datang dari Daily North Korea, situs Korea Selatan yang mengklaim Kim Jong Un "dalam bahaya besar" usai menjalani operasi kardiovaskular pada 12 April lalu. Baik pihak Seoul maupun Beijing mempertanyakan klaim Daily NK.

Seoul bahkan menyebut tak ada "pergerakan tak biasa" dari Korea Utara. Blue House menyebut pemerintahan Korea Utara berjalan seperti biasa.

Komentar senada datang dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. "Kupikir itu berita yang tidak akurat," ujarnya menanggapi berita yang ikut dilansir CNN.

Sementara itu, Jumat 24 April 2020 sumber Reuters dari Korea Selatan menyebutkan bahwa Kim Jong Un akan segera kembali ke hadapan publik.

Baca Juga: Presiden Gagal Pakai Masker Saat Siaran Langsung di TV, Jadi Bahan Tertawaan 

Namun sumber yang sama menolak mengomentari laporan terbaru dari kondisi Kim Jong Un ataupun langkah yang dilakukan Tiongkok.

Demikian juga dengan Sekretariat Negara AS Mike Pompeo, saat dikonfirmasi dalam tayangan Fox News. "Tidak ada yang bisa kukatakan tentang hal ini tapi rakyat Amerika harus tahu kami mengikuti perkembangannya dengan saksama," ujarnya.

Hingga saat ini, Korea Utara menjadi salah satu negara yang paling tertutup di dunia.

Kondisi pemimpin tertinggi bagi Korea Utara setara informasi keamanan negara yang tak bisa diumbar ke ruang publik, apalagi komunitas internasional.

Baca Juga: Waktu Tarawih Jadi Jam Rawan Maling, Kapolres Depok: Jangan Taruh Barang Sembarang 

Kim Jong Un terakhir kali terlihat pada 11 April 2020, dia kemudian menghilang bahkan tak menghadiri upacara peringatan ulang tahun Kim Il Sung yang ke-108.

Sebelumnya tahun 2014, dunia internasional juga dibuat bertanya-tanya mengenai keberadaan pemimpin Korea Utara yang menghilang dalam satu bulan dan kembali lagi dalam keadaan kaki yang pincang.

Kondisi kesehatan Kim Jong Un memang tak bisa dikatakan ideal akibat kebiasaan merokok, obesitas hingga gangguan jantung.

Saat mendiang ayahnya Kim Jong Il menderita stroke pada 2008, media Korsel melaporkan tim medis Tiongkok dan Prancis ikut didatangkan.

Baca Juga: Bongkahan Seluas 5 Kali New York Mencair, Gunung Es Terbesar di Dunia Terancam Musnah 

Tahun lalu untuk pertama kali dalam 14 tahun, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengunjungi Korea Utara yang sejauh ini mendapat dukungan dari Negeri Tirai Bambu baik secara ekonomi maupun politik.

Berbagi perbatasan, Tiongkok pun ikut berupaya memastikan stabilitas di Korea Utara.

Kim Jong Un merupakan generasi ketiga pemimpin tertinggi Korea Utara setelah sang ayah meninggal akibat serangan jantung pada 2011.

Sejak 2018 sudah empat kali kunjungan kenegaraan dilakukan delegasi Korea Utara ke negara sekutu terkuat Tiongkok. Sedangkan Trump dua kali bertemu Kim Jong Un yaitu pada 2018 dan 2019 guna membicarakan pembatasan senjata nuklir.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler