PIKIRAN RAKYAT - Setelah tujuh tahun menghilang, seekor domba ditemukan.
Saat ditemukan, domba itu terlihat tak biasa. Bulunya yang panjang dan gimbal justru menarik perhatian publik.
Domba itu menghilang saat terjadi kebakaran besar pada 2013 di Tasmania, Australia.
Domba yang hilang tersebut diberi nama Prickles karena dengan bulunya yang lebat.
Domba betina itu ditemukan pada perayaan Jumat Agung oleh petani Alice Gray saat menggelar acara keluarga.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Umat Islam, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Dibuka Kembali
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Metro, Rabu 29 April 2020, Alice menjelaskan, "Ketika kami melihatnya, kami berpikir, ‘Apa itu? Itu sangat besar’."
Alice mengatakan, pada 2013, semua pagar di peternakan terbakar dan dia yakin domba-domba itu terperangkap di semak-semak di belakang peternakan ketika pagar dibangun kembali.
"Kami tidak tahu Prickles masih ada, tetapi kami memiliki firasat karena kami menempatkan beberapa kamera," ujar Alice.
Saat malam tiba, Alice melihat sesuatu yang aneh tertangkap kamera pemantau. Ia melihat sosok besar sedang mengintip ke lensa kamera.
Baca Juga: Mengganggu Anak-anak, Polisi Tiongkok Pukuli Anjing Liar hingga Tewas
Akhirnya, dengan bantuan lima orang dewasa, Alice memutuskan membawa Prickles kembali ke kandangnya.
Alice bingung bagaimana Prickles dapat bertahan hidup di semak-semak Tasmania selama tujuh tahun lamanya dan bisa pulang dengan selamat.
Kini, domba tersebut akan dipindahkan dan tinggal di salah satu tempat yang sudah disiapkan Alice.
Bulunya yang tebal akan dicukur untuk mengumpulkan uang yang nantinya akan diberikan kepada penduduk yang terkena dampak pandemi virus corona.
Terlihat dalam video yang dibagikan BBC, domba itu sangat lincah, tidak merasa terganggu dengan bulu yang memenuhi tubuhnya.
Sejak kembalinya Prickles, keluarga Aice berencana mengadakan kompetisi bertajuk Tebak Berat Bulu. Kompetisi itu dilakukan dalam upaya mengumpulkan uang untuk disumbangkan ke Badan Pengungsi PBB.
Alice menjelaskan, para pengungsi adalah orang-orang yang membutuhkan di tengah pandemi Covud-19.***