Kemunculan Varian Baru Covid-19 Tak Bisa Dihindari, Pembuat Vaksin Asal Jerman Nyatakan Lebih Siap

18 Februari 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi. Pembuat vaksin asal Jerman mengaku lebih siap untuk mengadapi varian baru Covid-19. /Pixabay/geralt

PR DEPOK - Wabah Covid-19 saat ini nampaknya telah menjadi benalu bagi semua orang di dunia, terutama dengan penutupan sekolah, kantor, dan sejumlah destinasi wisata.

Setelah melewati Covid-19 dengan varian Delta, belakangan ini dunia kembali dengan gelombang virus baru varian Omicron yang dikabarkan lebih ganas dari yang sebelumnya.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari berbagai sumber, untuk menghadapi wabah Covid-19 varian baru ini, Ugur Sahin, telah memperingatkan bahwa dunia saat ini sudah lebih siap.

Baca Juga: Studi Baru: Covid-19 Tingkatkan Gangguan Kesehatan Mental hingga Satu Tahun setelah Infeksi

Hal itu karena, saat ini dunia telah mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang cara menangani virus.

Sebagai informasi, Ugur Sahin merupakan CEO dan salah satu pendiri pembuat vaksin yang ada di Jerman yakni BioNTech.

Perusahaan pembuat vaksin tersebut, saat ini dikabarkan tengah mengerjakan proyek khusus Covid-19 varian Omicron.

Baca Juga: BLT Anak Sekolah Rp4,4 Juta Cair Februari 2022, Cek Cara Daftar Online dan Syarat Siswa SD-SMA Dapat Bansos

"Kita harus terbiasa dengan kenyataan, bahwa kita harus hidup dengan virus selama 10 tahun ke depan," kata Ugur Sahin, setelah berhasil mengembangkan vaksin mRNA untuk melawan virus, dengan raksasa farmasi Amerika Serikat vaksin Pfizer.

Selain itu, di tengah lonjakan kasus Covid-19 di dunia akibat varian Omicron, sejumlah wilayah di daratan Eropa telah mengalami penurunan jumlah kasus di berbagai kotanya.

Namun, Ugur Sahin mengatakan bahwa itu bukan gelombang virus terakhir, varian baru tidak akan dapat dihindari, karena virus akan bermutasi lebih lanjut.

Baca Juga: Menaker Tetap Berlakukan Berlakukan Aturan Baru JHT, Cipta Panca Singgung SUN: kalau Dibatalin Duitnya ga Ada

"Virus akan akan bermutasi lebih lanjut, yang berpotensi menyebabkan peningkatan kasus baru," ucap Ugur Sahin.

"Semua masyarakat di dunia nampaknya telah memasuki fase tentang pemahaman yang lebih baik, tentang cara menangani virus," tuturnya lagi.

CEO BioNTech itu juga menegaskan bahwa dia yakin, semua masyarakat di dunia akan lebih siap, jika Covid-19 kembali bermutasi dan mengeluarkan varian terbaru lagi.

"Kami selalu belajar lebih banyak dan menjadi lebih siap," pungkasnya.

Baca Juga: Viral Video Detik-Detik Wasit Dikejar dan Dipukuli Pemain, Pemicunya karena Hal Ini

Perusahaan yang berbasis di Marburg, Jerman, telah berhasil menjual lebih dari satu miliar dosis vaksinnya, setelah melawan virus Corona pada awal pandemi.

Perusahaan BioNTech tersebut dilaporkan sedang dalam proses mengembangkan vaksin baru, untuk melawan Covid-19 varian Omicron
saat ini.

Data uji coba pertama untuk vaksin baru tersebut, diharapkan akan selesai pada Maret nanti, Ugur Sahin juga mengatakan bahwa pengiriman pertama, dapat dilaksanakan pada bulan April atau Mei.

Baca Juga: Klarifikasi Penggunaan Dana JHT dari Pemerintah, Ida Fauziah: Uang Itu Bisa Diakses Pekerja

Selain itu, perusahaan milik Ugur Sahin juga sudah mempresentasikan unit produksi, yang rencananya akan dikirim ke Afrika untuk meningkatkan pasokan vaksin di benua tersebut.

Di sisi lain, demi mengurangi angka kasus Covid-19 di Indonesia, pemerintah terus mengingatkan selalu patuhi protokol kesehatan 5M.

Dengan selalu Mencuci tangan, Memakai masker, Menjauhi kerumunan, Menjaga jarak aman, dan Mengurangi mobilitas.***

Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler